Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault di rumahnya Jalan
Pengadengan Selatan, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016). Adhyaksa berniat
maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI 2017 nanti.
JAKARTA, Bakal calon gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault
meminta semua pihak yang terlibat dalam pemilihan kepala daerah DKI
Jakarta 2017 untuk tidak menggunakan materi kampanye yang curang dan
memojokan kandidat lain.
Hal yang paling ia soroti adalah materi kampanye yang berbau unsur suku agama dan ras (SARA). Menurut Adhyaksa, tidak boleh ada materi kampanye yang memuat unsur SARA, baik yang digunakan untuk keuntungan sendiri maupun menyerang orang lain.
"'Saya muslim saya pilih Ahok' (gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama), yang kayak gitu-gitu tidak boleh tuh. Atau sebaliknya, jangan pilih Ahok karena dia bukan muslim, tidak boleh juga yang seperti itu. Jangan bawa suku, jangan bawa agama," kata Adhyaksa saat kunjungan Yusril Ihza Mahendra ke rumahnya, di Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3/2016).
Menurut Adhyaksa, persaingan untuk memperebutkan kursi Gubernur DKI tidak boleh dilandasi nafsu untuk mengejar kekuasaan. Tapi, niat untuk membangun Jakarta ke arah yang lebih baik.
"Kalau hanya mengejar kekuasaan, pasti menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Termasuk cara-cara yang tricky," ujar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini.
Sebelumnya, baik Adhyaksa maupun Yusril sempat mengungkapkan kekesalan dengan adanya upaya mencitrakan mereka sebagai orang yang anti terhadap agama lain. Mereka berdua menilai upaya tersebut sebagai cara yang tidak baik dalam kehidupan berdemokrasi.
Menurut Yusril, dirinya tidak mungkin anti terhadap agama lain. Karena dalam kehidupan sehari-hari, ia bergaul dengan banyak orang dari latar belakang agama berbeda.
"Saya pernah jadi pengurus Klenteng. Saya juga dekat dengan komunitas Gereja Tugu. Saat peluncuran buku di hari ulang tahun saya kemarin, mereka ikut hadir bermain musik," kata Yusril.
Karena itu, ia meminta pihak-pihak yang menyudutkannya agar tidak lagi berbuat hal yang sama. Ia mengajak pihak-pihak itu untuk berkampanye yang lebih fair.
"Janganlah membuat suatu isu yang bukan berasal dari diri kita sendiri," ujar dia. (Baca: Yusril dan Adhyaksa Kesal Dicitrakan Anti Agama Lain)
Hal yang paling ia soroti adalah materi kampanye yang berbau unsur suku agama dan ras (SARA). Menurut Adhyaksa, tidak boleh ada materi kampanye yang memuat unsur SARA, baik yang digunakan untuk keuntungan sendiri maupun menyerang orang lain.
"'Saya muslim saya pilih Ahok' (gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama), yang kayak gitu-gitu tidak boleh tuh. Atau sebaliknya, jangan pilih Ahok karena dia bukan muslim, tidak boleh juga yang seperti itu. Jangan bawa suku, jangan bawa agama," kata Adhyaksa saat kunjungan Yusril Ihza Mahendra ke rumahnya, di Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3/2016).
Menurut Adhyaksa, persaingan untuk memperebutkan kursi Gubernur DKI tidak boleh dilandasi nafsu untuk mengejar kekuasaan. Tapi, niat untuk membangun Jakarta ke arah yang lebih baik.
"Kalau hanya mengejar kekuasaan, pasti menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Termasuk cara-cara yang tricky," ujar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini.
Sebelumnya, baik Adhyaksa maupun Yusril sempat mengungkapkan kekesalan dengan adanya upaya mencitrakan mereka sebagai orang yang anti terhadap agama lain. Mereka berdua menilai upaya tersebut sebagai cara yang tidak baik dalam kehidupan berdemokrasi.
Menurut Yusril, dirinya tidak mungkin anti terhadap agama lain. Karena dalam kehidupan sehari-hari, ia bergaul dengan banyak orang dari latar belakang agama berbeda.
"Saya pernah jadi pengurus Klenteng. Saya juga dekat dengan komunitas Gereja Tugu. Saat peluncuran buku di hari ulang tahun saya kemarin, mereka ikut hadir bermain musik," kata Yusril.
Karena itu, ia meminta pihak-pihak yang menyudutkannya agar tidak lagi berbuat hal yang sama. Ia mengajak pihak-pihak itu untuk berkampanye yang lebih fair.
"Janganlah membuat suatu isu yang bukan berasal dari diri kita sendiri," ujar dia. (Baca: Yusril dan Adhyaksa Kesal Dicitrakan Anti Agama Lain)
0 Response to "Adhyksa: Jangan Kampanye "Saya Muslim Saya Pilih Ahok""
Posting Komentar