Kamis, 3 Maret 2016 | 21:12 WIB
SURABAYA, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansah menargetkan penutupan 99 lokalisasi secara nasional hingga akhir 2019.
Sebab di tahun tersebut, pemerintah mencanangkan Indonesia bebas dari prostitusi.
Sejumlah daerah, kata dia, sudah mengagendakan penutupan lokalisasi prostitusi menjelang bulan puasa pada Juni 2016 mendatang, seperti Kota Mojokerto dan Tangerang.
"Pekan lalu saya ke Kaltim, gubernur Kaltim dan bupati Kutai Kartanegara sudah menyiapkan pencanangan penutupan," katanya di Surabaya, Kamis (3/3/2016).
Posisi saat ini, Kalimantan Timur menjadi daerah terbanyak memiliki lokalisasi prostitusi dengan jumlah sebaran sebanyak 35 titik. Sebanyak 12 lokasi di antaranya ada di Kutai Kartanegara.
Beberapa tahun sebelum dia menjabat menteri sosial terdapat 168 titik lokalisasi di Indonesia, 41 di antaranya ada di Jawa Timur.
"Namun sekarang Jawa Timur tinggal satu lokasi yang belum ditutup, yakni di lokalisasi Balongcangkring, Kota Mojokerto," ujarnya.
Ketua Umum Muslimat Nahdatul Ulama ini mengatakan, tidak ada yang sulit bagi daerah untuk menutup lokalisasi. Yang dibutuhkan hanya kekuatan komitmen kepala daerahnya.
"Harusnya tidak ada kendala, hanya dibutuhkan strong commitment saja," tegasnya.
Di Surabaya saja, kata dia, lokalisasi yang konon pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara bisa ditutup oleh wali kotanya pada 2014 lalu.
Sebab di tahun tersebut, pemerintah mencanangkan Indonesia bebas dari prostitusi.
Sejumlah daerah, kata dia, sudah mengagendakan penutupan lokalisasi prostitusi menjelang bulan puasa pada Juni 2016 mendatang, seperti Kota Mojokerto dan Tangerang.
"Pekan lalu saya ke Kaltim, gubernur Kaltim dan bupati Kutai Kartanegara sudah menyiapkan pencanangan penutupan," katanya di Surabaya, Kamis (3/3/2016).
Posisi saat ini, Kalimantan Timur menjadi daerah terbanyak memiliki lokalisasi prostitusi dengan jumlah sebaran sebanyak 35 titik. Sebanyak 12 lokasi di antaranya ada di Kutai Kartanegara.
Beberapa tahun sebelum dia menjabat menteri sosial terdapat 168 titik lokalisasi di Indonesia, 41 di antaranya ada di Jawa Timur.
"Namun sekarang Jawa Timur tinggal satu lokasi yang belum ditutup, yakni di lokalisasi Balongcangkring, Kota Mojokerto," ujarnya.
Ketua Umum Muslimat Nahdatul Ulama ini mengatakan, tidak ada yang sulit bagi daerah untuk menutup lokalisasi. Yang dibutuhkan hanya kekuatan komitmen kepala daerahnya.
"Harusnya tidak ada kendala, hanya dibutuhkan strong commitment saja," tegasnya.
Di Surabaya saja, kata dia, lokalisasi yang konon pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara bisa ditutup oleh wali kotanya pada 2014 lalu.
0 Response to "99 Lokalisasi Prostitusi Harus Sudah Tutup pada 2019"
Posting Komentar