Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto saat syukuran ulang tahun Fraksi Partai Golkar ke-48 di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/2).
Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto saat syukuran ulang tahun Fraksi Partai Golkar ke-48 di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/2). (ANTARA)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku belum mengetahui secara pasti duduk persoalan mengenai dugaan pemalsuan tanda tangan absensi oleh Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto dalam rapat paripurna DPR kemarin. Menurut dia, hal tersebut dapat sebagai bahan evaluasi DPR agar ke depannya semua anggota dapat hadir dan tidak hanya menitipkan absen kepada orang lain.
Menurut Fadli Zon, setiap anggota DPR memang seharusnya lebih mengutamakan kehadirannya dalam sidang paripurna. Apalagi jadwal tersebut sudah ada sebelumnya.
"Saya kira memang kita evaluasi untuk introspeksi sebaiknya pada sidang paripurna anggota semaksimal mungkin hadir kecuali secara urgent tidak ada di tempat," kata Fadli Zon, Jumat (26/2).
Dijelaskannya, DPR RI memang sudah menetapkan jadwal paripurna dilakukan setiap Selasa, walau kadang kala memang ada perubahan. Berbagai kondisi mendadak bisa menjadi alasan perubahan itu.
Terkait kasus Novanto menitipkan absen itu sendiri, Fadli mengakui belum tahu jelas duduk soalnya. "Karena memang kadang-kadang kita enggak pernah tahu orang itu bisa datang, bisa jalan, atau memang titip absen," kata Fadli.
Dia berjanji, pihaknya akan mengevaluasi tingkat absensi dalam sidang paripurna. Langkah itu dilakukan sebagai upaya agar DPR kepercayaannya di mata publik tetap terjaga.
"Saya kira sistem absen perlu semacam evaluasi supaya tingkat kehadiran di paripurna juga tinggi walaupun kehadiran sampai 100 persen kadang tidak mungkin. Bisa saja ada yang sakit, yang izin dan sebagainya. Tapi kita punya ketentuan kuorum, separuh dari anggota," ulasnya.
Selain didera kasus dugaan pelanggaran hukum, Novanto juga didera persoalan moral dan etika. Setelah kasus Papa Minta Saham, kini Novanto didera kasus titip absen di rapat paripurna DPR RI. Kasus ini dikenal dengan 'Papa Nitip Absen' dan 'Novanto dan Pintu Ajaib Doraemon'.
Awalnya, ‎kabar tersebut disampaikan Lala Nabila, pemilik akun twitter @LalaBinal. Dia mengupload foto tandatangan kehadiran Novanto di daftar absensi paripurna padahal mantan Ketua DPR RI itu tengah berada di Sulawesi Utara.
Markus Junianto Sihaloho/FMB
BeritaSatu.com