Seperti diberitakan koran Bisnis Indonesia edisi 24 Juni 2015, Pemerintah akhirnya menyetujui untuk membuka keran kepemilikan properti bagi warga negara asing dengan syarat tetap memperhatikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh tempat tinggal.
Anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki mengatakan kepemilikan properti di Tanah Air untuk warga negara asing (WNA) diizinkan untuk menghadapi persaingan di tingkat regional.
Menanggapi hal ini, ustadz Yusuf Mansur berkomentar di akun twitternya:
"Pemilik dana & pengusaha besar, biasanya ga mau peduli dg nasib & keberadaan penduduk lokal. Betawi, dll, habis tuh," tulisnya melalui akun @Yusuf_Mansur, Kamis (25/6).
Selanjutnya ustadz Yusuf Mansur menulis:
Maka doanya mesti ditambah. Mdh2an semuanya baik2 aja. Yuk. Selalu positif. Tapi hendaknya tetap belajar banyak.
Mungkin negara2 yg rakyatnya pd gen buka usaha, & bahkan beli tanah di sini, kudu ada kerjasama bilateral yg adil. Di sono, qita juga boleh.
Asing, guampaanngg banget buka bank di sini. Ini contoh aja. Tp giliran bank2 qt? Setengah mati. Tambahin bait2 doanya. Biar ada keadilan.
Welcome aja sbg warga dunia. Tp semoga ada perlindungan dari negara thd rakyat yg ga berdaya.
Ga usah sama warga ngr lain... Ini nih, misal, 1 desa, jalanannya dibagusin. Apakah lalu masyarakat desa itu bkl msh ada&menikmati? Hmmm...
Semua Kerajaan adalah milik Allah. Di LangitNya. Dan di BumiNya. Dan Allah bakal bagiin sesuka2Nya. Kpd siapa yg dikehendakiNya. So?
Persoalannya bukan ada apa dengan mereka. Bukan pada orang lain. Pemegang & pengambil keputusan. Bukan pd siapa2. Tp pd kita sendiri.
Jgn2, emang kita pantes diusir&terusir dari muka bumi... Inilah pesan saya. Kpd diri saya. Ini substansinya. Balik, & dekati Pemilik Asli.
Soal asing datag, asli. Udah ga bisa dicegah. Cepat atau lambat. Asal kita siap. Siapa tau malah jd punya supir & pembantu, bule2, hehehe.
Hegemoni asing, & kekuatan duit konglomerasi, kudu diimbangi (bukan dilawan ya, spy kalimatnya ttp positif), dg kekuatan berjamaah.
Sbg penutup, sisain lah baik sangka kpd presiden, wapres, pembantu2nya, pemerintah, negara. & Selalu doain. Salam
daftarkan diri anda disini dapatkan uang jutaan rupiah
Anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki mengatakan kepemilikan properti di Tanah Air untuk warga negara asing (WNA) diizinkan untuk menghadapi persaingan di tingkat regional.
Menanggapi hal ini, ustadz Yusuf Mansur berkomentar di akun twitternya:
"Pemilik dana & pengusaha besar, biasanya ga mau peduli dg nasib & keberadaan penduduk lokal. Betawi, dll, habis tuh," tulisnya melalui akun @Yusuf_Mansur, Kamis (25/6).
Selanjutnya ustadz Yusuf Mansur menulis:
Maka doanya mesti ditambah. Mdh2an semuanya baik2 aja. Yuk. Selalu positif. Tapi hendaknya tetap belajar banyak.
Mungkin negara2 yg rakyatnya pd gen buka usaha, & bahkan beli tanah di sini, kudu ada kerjasama bilateral yg adil. Di sono, qita juga boleh.
Asing, guampaanngg banget buka bank di sini. Ini contoh aja. Tp giliran bank2 qt? Setengah mati. Tambahin bait2 doanya. Biar ada keadilan.
Welcome aja sbg warga dunia. Tp semoga ada perlindungan dari negara thd rakyat yg ga berdaya.
Ga usah sama warga ngr lain... Ini nih, misal, 1 desa, jalanannya dibagusin. Apakah lalu masyarakat desa itu bkl msh ada&menikmati? Hmmm...
Semua Kerajaan adalah milik Allah. Di LangitNya. Dan di BumiNya. Dan Allah bakal bagiin sesuka2Nya. Kpd siapa yg dikehendakiNya. So?
Persoalannya bukan ada apa dengan mereka. Bukan pada orang lain. Pemegang & pengambil keputusan. Bukan pd siapa2. Tp pd kita sendiri.
Jgn2, emang kita pantes diusir&terusir dari muka bumi... Inilah pesan saya. Kpd diri saya. Ini substansinya. Balik, & dekati Pemilik Asli.
Soal asing datag, asli. Udah ga bisa dicegah. Cepat atau lambat. Asal kita siap. Siapa tau malah jd punya supir & pembantu, bule2, hehehe.
Hegemoni asing, & kekuatan duit konglomerasi, kudu diimbangi (bukan dilawan ya, spy kalimatnya ttp positif), dg kekuatan berjamaah.
Sbg penutup, sisain lah baik sangka kpd presiden, wapres, pembantu2nya, pemerintah, negara. & Selalu doain. Salam
daftarkan diri anda disini dapatkan uang jutaan rupiah
0 Response to " Gawat! Presiden Jokowi Restui ‘Hak Milik’ Warga Negara Asing"
Posting Komentar