Tak cuma dari kambing, jamur itu juga ditemukan pada kuda dan domba.
Sabtu, 20 Februari 2016 | 18:55 WIB
Pasar Hewan Dam di Muaisim Mekah.
Biofuel atau bahan bakar padat, cair, dan gas yang dihasilkan dari
tanaman sejak lama sudah mulai dirambah. Biofuel digodok karena
fungsinya sebagai bahan bakar tanpa emisi.
Namun, penelitian terus ditemukan, bagaimana cara mempercepat proses mengubahnya menjadi bahan bakar. Kendati kesulitan utama terletak pada proses yang lama dan selama ini enzim yang membantu menjadikan biofuel belum terlalu ampuh.
Alhasil, para peneliti dari University of California, Santa Barbara, pun memutar otak untuk menemukan mikroorganisme canggih yang dapat menghasilkan enzim guna mencerna tanaman jadi bahan bakar.
Dilansir BBC, Sabtu, 20 Februari 2016, peneliti utama Michelle O'Malley mengatakan bahwa mereka kini telah menemukan jamur 'canggih' itu. Menurut O'Malley, jamur yang paling tepat untuk percepatan tanaman jadi gas adalah jamur yang terdapat pada hewan pemakan tanaman, yakni kuda, kambing dan domba.
Logikanya, O'Malley menyebut, sehari-hari kambing dan domba memakan tanaman. Namun, tanaman cepat tercerna dan menjadi kotoran.
Para peneliti itu pun kemudian meneliti sampel kotoran segar pada kuda, kambing dan domba yang mereka ambil dari kebun binatang. Di sanalah mereka menemukan hasil bahwa jamur dalam usus ketiga hewan tersebut mengeluarkan enzim yang memecah berbagai jenis tanaman yang dimakan mereka.
“Karena jamur pada usus memiliki lebih banyak alat untuk mengkonversi biomassa (bahan organik) untuk bahan bakar, mereka bisa bekerja lebih cepat dan lebih besar pada berbagai bahan tanaman,” kata O'Malley.
“Itu akan membuka banyak peluang bagi industri biofuel," tuturnya.
0 Response to "Ilmuwan Temukan Jamur 'Canggih' Berasal dari Kambing"
Posting Komentar