Sabtu, 20 Februari 2016 / 13:00 WIB
LIUZHOU,
CHINA. SAIC-GM-Wuling Automobile Company Limited (SGMW), telah sukses
menjadi perusahaan yang mampu menjual mobil terbanyak di China.
Kini perusahaan patungan antara pemerintah China, Pemerintah Guangxi dan General Motor (GM) ini mulai merambah pasar dunia.
SGMW menggunakan dua metode untuk menembus pasar di luar China.
Metode pertama, boat borrowing yakni metode berkolaborasi dengan salah satu perusahaan pemegang sahamnya, General Motor (GM) untuk menembus pasar dunia.
Memanfaatkan nama dan jaringan pemegang sahamnya yang sudah jauh lebih dulu sukses di pasar otomotif dunia, SGMW kini telah masuk ke pasar India dan Mesir.
Dalam skema boat borrowing ini, SGMW memasarkan kendaraan buatannya dengan cara complete knocked down (CKD) dengan menggunakan brand Chevroled milik sang pemegang sahamnya, GM.
Metode kedua, metode independen yakni metode ekspansi seperti yang sedang mereka terapkan di Indonesia. Dalam skema ini, SGMW masuk ke Indonesia tanpa menggandeng pemodal lokal alias murni sebagai pemodal asing.
Di Indonesia, SGMW akan memasarkan produk dengan merek sendiri, yakni Wuling. Sementara setiap jenis mobil yang akan mereka produksi dan pasarkan di Indonesia akan mengusung nama yang bersifat internasional sehingga bisa diterima pasar.
Mereka juga membangun pabriknya sendiri, menggunakan rantai pasokan sendiri (supply chain) sendiri yang sudah ada, dan menggunakan jaringan pemasaran sendiri.
SGMW sudah memulai pembangunan pabrik otomotifnya di Cikarang, Bekasi tahun lalu dengan investasi US$ 700 juta .
Di pabrik pertamanya di luar China tersebut, SGMW akan memproduksi dan melakukan kegiatan manufaktur kendaraan bermotor dan suplier park.
"Ya, SGMW Indonesia merupakan pabrik pertama kami di luar negeri yang sepenuhnya milik kami dan menggunakan brand kami," ujar Jason Ding, Marketing and Brand Director SGMW Motor Indonesia, di Liuzhou, China.
Tak hanya sampai di situ, SGWM juga berniat memperluas kepak bisnisnya di Indonesia.
"Kami berharap bisa meningkatkan investasi di Indonesia. Kami juga akan masuk ke bisnis onderdil dan aksesoris," ujar Xu Feiyun, Presiden Direktur SGMW Motor Indonesia di Liuzhou, Provinsi Guangxi, China.
SGMW juga berharap, pabrik pertamanya di Indonesi tersebut akan menjadi basis produksi untuk mengembangkan bisnis perusahaan mereka di seluruh Asia Tenggara (ASEAN).
Kini perusahaan patungan antara pemerintah China, Pemerintah Guangxi dan General Motor (GM) ini mulai merambah pasar dunia.
SGMW menggunakan dua metode untuk menembus pasar di luar China.
Metode pertama, boat borrowing yakni metode berkolaborasi dengan salah satu perusahaan pemegang sahamnya, General Motor (GM) untuk menembus pasar dunia.
Memanfaatkan nama dan jaringan pemegang sahamnya yang sudah jauh lebih dulu sukses di pasar otomotif dunia, SGMW kini telah masuk ke pasar India dan Mesir.
Dalam skema boat borrowing ini, SGMW memasarkan kendaraan buatannya dengan cara complete knocked down (CKD) dengan menggunakan brand Chevroled milik sang pemegang sahamnya, GM.
Metode kedua, metode independen yakni metode ekspansi seperti yang sedang mereka terapkan di Indonesia. Dalam skema ini, SGMW masuk ke Indonesia tanpa menggandeng pemodal lokal alias murni sebagai pemodal asing.
Di Indonesia, SGMW akan memasarkan produk dengan merek sendiri, yakni Wuling. Sementara setiap jenis mobil yang akan mereka produksi dan pasarkan di Indonesia akan mengusung nama yang bersifat internasional sehingga bisa diterima pasar.
Mereka juga membangun pabriknya sendiri, menggunakan rantai pasokan sendiri (supply chain) sendiri yang sudah ada, dan menggunakan jaringan pemasaran sendiri.
SGMW sudah memulai pembangunan pabrik otomotifnya di Cikarang, Bekasi tahun lalu dengan investasi US$ 700 juta .
Di pabrik pertamanya di luar China tersebut, SGMW akan memproduksi dan melakukan kegiatan manufaktur kendaraan bermotor dan suplier park.
"Ya, SGMW Indonesia merupakan pabrik pertama kami di luar negeri yang sepenuhnya milik kami dan menggunakan brand kami," ujar Jason Ding, Marketing and Brand Director SGMW Motor Indonesia, di Liuzhou, China.
Tak hanya sampai di situ, SGWM juga berniat memperluas kepak bisnisnya di Indonesia.
"Kami berharap bisa meningkatkan investasi di Indonesia. Kami juga akan masuk ke bisnis onderdil dan aksesoris," ujar Xu Feiyun, Presiden Direktur SGMW Motor Indonesia di Liuzhou, Provinsi Guangxi, China.
SGMW juga berharap, pabrik pertamanya di Indonesi tersebut akan menjadi basis produksi untuk mengembangkan bisnis perusahaan mereka di seluruh Asia Tenggara (ASEAN).
0 Response to "Kepak Sang Naga di pasar otomotif Indonesia"
Posting Komentar