Pada
saat sayendengar mereka mengatakan Dia (Yesus) adalah Juruselamat,
Yesus adalah sahabat, Yesus adalah Tuhan. Dan saya teringat pada saat
saya pertama kali mendengar hal itu, terasa panas didalam tubuhku. Saya
ingin melawan mereka semuanya, dikarenakan hal itu tidak benar. Kemudian
saya berdoa, “Jika Engkau Tuhan-nya Muhammad, Jika Engkau adalah sanak
famili dari Muhammad … Jika Engkau adalah Bapa dari Isa Almasih, Yesus.
Jika Engkau adalah Anak Allah, Jesus tolonglah aku. Saya merasa begitu
lelah. Jika Engkau adalah Tuhan, biarlah saya melihatMu.” Kemudian aku
tertidur. Pada keesokan harinya, saya merasa haus, merasa lebih haus
lagi untuk mendengar lagi mengenai Yesus Kristus.
Nomie – Pembela Islam menjadi Penyembah Yesus Kristus. Nomie,
Defender of Islam becomes Ambassador of Christ. Shallom, begini isi
kesaksian Nomie:
Saya hidup dalam keluarga dengan 5 saudara laki-laki dan 4 saduara perempuan. Adalah kewajiban saya untuk melindungi Islam. Untuk berjuang bagi Islam. Dan saya ingat apabila ada seorang Kristen yang bicara kepada diriku, maka saya menjadi pemimpin untuk melindungi Islam. Saya buktikan bahwa mereka adalah salah. Dan saya ingat bahkan ketika saya berada di suatu negara dimana saya berada sekarang dimana pertama kali saya berjumpa dengan orang-orang Kristen. Orang-orang Kristen ini mengundang saya kedalam suatu acara pertemuan [retreat] mereka (saat itu saya masih memiliki keyakinan Islam). Saya ingat pemuda-pemudi dari kalanganku mendorong saya untuk membela Islam dikarenakan saya mengerti bahasa Inggris lebih baik dari mereka. Mereka mengatakan, “Katakan kepada mereka. Katakan kepada mereka bahwa hal ini tidak benar. Lindungilah Islam”. Dan adalah tugas saya untuk membela Islam.
Hal ini hanyalah yang saya ketahui. saya tidak mengetahui hal lainnya. Sebagai seorang pemudi Islam pada waktu itu, saya berpikir dan menanyakan, “Jika Tuhan itu dimana saja, mengapa kita harus menghadap ke Mekkah untuk berdoa [sembahyang] ? Untuk berdoa kepada Tuhan. Dan saya tidak mendapatkan jawaban. Jika Quran adalah bahasa dari sorga, mengapa kita menggunakan pengulangan setiap kali kita berdoa.” Saya ingin mengungkapkan isi hati dan tangisan saya kepada Tuhan.
Saudara laki-laki-ku menjadi seorang Kristen, dan adalah keinginan dari ayah saya untuk berkunjung ke negara dimana saya berada sekarang untuk meneruskan pendidkan saya. Ketika saya tinggal bersama saudara saya itu dan saya berjumpa dengan teman-temannya yang mengadakan pertemuan untuk belajar Alkitab, mereka terlihat begitu bersuka-cita, begitu rilek dan mereka terlihat begitu bersuka-cita. Dan bagiku seakan-akan saya berada didalam kegelapan dan pada saat itu saya tidak tahu kenapa.
Saya mempunyai jihad, yaitu berjuang didalam Islam. Saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang ini bahwa mereka salah. Mereka mengatakan bahwa Yesus itu adalah Anak Allah, jelas bahwa Allah itu tidak beranak. Disebabkan didalam pemahaman Islam, saya pikir jika Yesus adalah Anak Allah, itu berarti bahwa Allah turun kedunia dan menikahi Maria, dan kemudian menjadi Yesus. Dan pengetian itu bukanlah yang diajarkan didalam Islam dan kami tidak menerima hal itu.
Saya berusaha membuktikan kepada orang-orang ini dan Injil tidak murni lagi atau ter-korup-si. Itulah pengertian yang saya pahami seumur hidup. Mereka katakan bahwa Yesus itu adalah Firman Tuhan, kalau begitu apakah Dia itu datang dan berbicara kepadamu ? Demikianlah aku berbincang [mempertahankan Islam] dengan mereka. Ketika saya sedang sendirian, saya menanyakan kepada Tuhan, saya mulai bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, saya melihat sesuatu didalam orang-orang ini [orang-orang Kristen] yang saya inginkan, dan Jika orang-orang Kristen ini salah, mengapa saya mengingikan sesuatu seperti yang mereka dapatkan [sukacita]. Dan apabila Tuhan saya [Alloh S.W.T] benar mengapa saya tidak seperti mereka.” Kemudian saya mulai merasakan keraguan, semakin dalam ikut didalam pertemuan mereka, semakin dalam saya menanyakan ‘untuk menampar wajah mereka. Katakan kepada mereka bahwa Yesus keliru.’ Yesus hanyalah Utusan yang baik, itulah yang saya pahami sebagai seorang Muslim. Pada saat saya mendengar mereka mengatakan Dia (Yesus) adalah Juruselamat, Yesus adalah sahabat, Yesus adalah Tuhan. Dan saya teringat pada saat saya pertama kali mendengar hal itu, terasa panas didalam tubuhku. Saya ingin melawan mereka semuanya, dikarenakan hal itu tidak benar. Hal itu bukanlah seperti yang dikatakan Muhammad.
Kemudian mulai saat itu saya mulai berpikir mengenai Muhammad dan Yesus. Saya mulai berpikir mengenai Quran. Ketika mereka mulai berbicara kepadaku mengenai Yesus Kristus kemudian saya kembali kepada Kitab Suciku yaitu Quran. Saya mulai membaca dan semakin saya mendalami saya terkejut dikarenakan kontradiksi [pertentangan-pertentangan] didalamnya. Saya berjuang dikarenakan pada saat saya mengetahui kebenaran pada saat melakukan perbandingan antara Quran dan Injil. Hal itu membuat diriku terkejut. Keterkejutan kedua adalah pada saat mereka mengatakan kepada diriku bahwa saya keliru, dan saya tidak siap untuk dikatakan keliru. Dan saya tidak ingin keliru. Saya ingin membuktikan kepada mereka bahwa mereka keliru. Pertentangan didalam diriku semakin memuncak, terasa didalam diriku seperti tercabik-cabik. Dan saya menginginkan orang-orang dari kaumku [umat Islam] menghentikan pergumulan didalam diriku. Terasa didalam diriku seperti kehausan. Akan tetapi malangnya atau untungnya saya ingin mengatakan tidak mempunyai kepuasan atau rasa puas atau tidak mempunyai jawaban yang bisa membuat jiwa saya terpuaskan. Saya kembali dan saya katakan, “Saya akan mencari.”
Kemudian saya berdoa, “Jika Engkau Tuhan-nya Muhammad, Jika Engkau adalah sanak famili dari Muhammad … Jika Engkau adalah Bapa dari Isa Almasih, Yesus. Jika Engkau adalah Anak Allah, Jesus tolonglah aku. Saya merasa begitu lelah. Jika Engkau adalah Tuhan, biarlah saya melihatMu.” Kemudian aku tertidur. Pada keesokan harinya, saya merasa haus, merasa lebih haus lagi untuk mendengar lagi mengenai Yesus Kristus. Saat itu saya merasakan kedamaian. Keesokan pagi itu saya mulai merasakan haus dan mulai menanyakan lagi kepada orang-orang Kristen. Tuhan mulai mengirimkan kepadaku jalur didalam hidupku kemanapun saya pergi. Saya merasakan adanya Tuhan dimana-mana, Dia mengikuti aku dimanapun aku berada. Saat itu saya teringat perkataan orang-orang Kristen itu, “God Bless You.” Dan waktu itu saya menanyakan, “Siapakah Tuhan itu ?” Dan saya tahu Yesus mengatakan, “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup.” Dan saya menanyakan, “Bagaimana saya bisa menuju kepada Tuhan [Bapa].” Yesus mengatakan, “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku [Yesus], AnakNya.”
Saat itu adalah titik permulaan perubahan didalam hidup saya. Melihat Kasih. merasakan sukacita yang orang-orang [umat Kristen] ini rasakan dan miliki.
Setelah saya menjadi seorang Kristen, Saya bertanya kepada diri saya sendiri, “Akankah saya menyembunyikan keyakinan saya ini ? Ataukah saya berdiri menyuarakannya [iman / keyakinan baru ini], dikarenakan saya telah berdiri menyuarakan keyakinan lama saya.” Saya berdiri dan menyuarakan keyakinan didalam pekerjaan misi penginjilan, yaitu penginjilan mengenai karya Kristus. Tujuan penginjilan itu adalah untuk membantu masyarakatku / orang-orang-ku [umat Islam] untuk belajar dan menerima sukacita. Sebab jika engkau menanyakan kepada saya, “Bagaimana kehidupanku berubah ?” … Ooo … sebaiknya engkau tahu. Dahulu saya bekerja didalam organisasi politik, mencoba untuk berjuang bagi orang lain, mencoba untuk memahami beban orang lain. Akan tetapi Yesus datang kepadaku, nomer satu, memberikan kepada saya sukacita, jiwa dari seorang Kristen. Dan sukacita bagiku adalah menerima situasi bahkan pada saat saya mengalami masa-masa kegelapan didalam hidup saya, dan ada suatu harapan. Ada sinar terang, yaitu bahwa Yesus bersama saya. Siapa yang ingin mengetahui kenapa hidup saya berubah ? Engkau sebaiknya mengenal siapa saya sebelumnya. Mungkin beberapa orang Kristen berkata, “Wanita ini tidak mungkin menjadi seorang Kristen.” Akan tetapi hari ini saya adalah pelayan Tuhan.
Sumber :
Nomie, Defender of Islam becomes Ambassador of Christ.
Saya hidup dalam keluarga dengan 5 saudara laki-laki dan 4 saduara perempuan. Adalah kewajiban saya untuk melindungi Islam. Untuk berjuang bagi Islam. Dan saya ingat apabila ada seorang Kristen yang bicara kepada diriku, maka saya menjadi pemimpin untuk melindungi Islam. Saya buktikan bahwa mereka adalah salah. Dan saya ingat bahkan ketika saya berada di suatu negara dimana saya berada sekarang dimana pertama kali saya berjumpa dengan orang-orang Kristen. Orang-orang Kristen ini mengundang saya kedalam suatu acara pertemuan [retreat] mereka (saat itu saya masih memiliki keyakinan Islam). Saya ingat pemuda-pemudi dari kalanganku mendorong saya untuk membela Islam dikarenakan saya mengerti bahasa Inggris lebih baik dari mereka. Mereka mengatakan, “Katakan kepada mereka. Katakan kepada mereka bahwa hal ini tidak benar. Lindungilah Islam”. Dan adalah tugas saya untuk membela Islam.
Hal ini hanyalah yang saya ketahui. saya tidak mengetahui hal lainnya. Sebagai seorang pemudi Islam pada waktu itu, saya berpikir dan menanyakan, “Jika Tuhan itu dimana saja, mengapa kita harus menghadap ke Mekkah untuk berdoa [sembahyang] ? Untuk berdoa kepada Tuhan. Dan saya tidak mendapatkan jawaban. Jika Quran adalah bahasa dari sorga, mengapa kita menggunakan pengulangan setiap kali kita berdoa.” Saya ingin mengungkapkan isi hati dan tangisan saya kepada Tuhan.
Saudara laki-laki-ku menjadi seorang Kristen, dan adalah keinginan dari ayah saya untuk berkunjung ke negara dimana saya berada sekarang untuk meneruskan pendidkan saya. Ketika saya tinggal bersama saudara saya itu dan saya berjumpa dengan teman-temannya yang mengadakan pertemuan untuk belajar Alkitab, mereka terlihat begitu bersuka-cita, begitu rilek dan mereka terlihat begitu bersuka-cita. Dan bagiku seakan-akan saya berada didalam kegelapan dan pada saat itu saya tidak tahu kenapa.
Saya mempunyai jihad, yaitu berjuang didalam Islam. Saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang ini bahwa mereka salah. Mereka mengatakan bahwa Yesus itu adalah Anak Allah, jelas bahwa Allah itu tidak beranak. Disebabkan didalam pemahaman Islam, saya pikir jika Yesus adalah Anak Allah, itu berarti bahwa Allah turun kedunia dan menikahi Maria, dan kemudian menjadi Yesus. Dan pengetian itu bukanlah yang diajarkan didalam Islam dan kami tidak menerima hal itu.
Saya berusaha membuktikan kepada orang-orang ini dan Injil tidak murni lagi atau ter-korup-si. Itulah pengertian yang saya pahami seumur hidup. Mereka katakan bahwa Yesus itu adalah Firman Tuhan, kalau begitu apakah Dia itu datang dan berbicara kepadamu ? Demikianlah aku berbincang [mempertahankan Islam] dengan mereka. Ketika saya sedang sendirian, saya menanyakan kepada Tuhan, saya mulai bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, saya melihat sesuatu didalam orang-orang ini [orang-orang Kristen] yang saya inginkan, dan Jika orang-orang Kristen ini salah, mengapa saya mengingikan sesuatu seperti yang mereka dapatkan [sukacita]. Dan apabila Tuhan saya [Alloh S.W.T] benar mengapa saya tidak seperti mereka.” Kemudian saya mulai merasakan keraguan, semakin dalam ikut didalam pertemuan mereka, semakin dalam saya menanyakan ‘untuk menampar wajah mereka. Katakan kepada mereka bahwa Yesus keliru.’ Yesus hanyalah Utusan yang baik, itulah yang saya pahami sebagai seorang Muslim. Pada saat saya mendengar mereka mengatakan Dia (Yesus) adalah Juruselamat, Yesus adalah sahabat, Yesus adalah Tuhan. Dan saya teringat pada saat saya pertama kali mendengar hal itu, terasa panas didalam tubuhku. Saya ingin melawan mereka semuanya, dikarenakan hal itu tidak benar. Hal itu bukanlah seperti yang dikatakan Muhammad.
Kemudian mulai saat itu saya mulai berpikir mengenai Muhammad dan Yesus. Saya mulai berpikir mengenai Quran. Ketika mereka mulai berbicara kepadaku mengenai Yesus Kristus kemudian saya kembali kepada Kitab Suciku yaitu Quran. Saya mulai membaca dan semakin saya mendalami saya terkejut dikarenakan kontradiksi [pertentangan-pertentangan] didalamnya. Saya berjuang dikarenakan pada saat saya mengetahui kebenaran pada saat melakukan perbandingan antara Quran dan Injil. Hal itu membuat diriku terkejut. Keterkejutan kedua adalah pada saat mereka mengatakan kepada diriku bahwa saya keliru, dan saya tidak siap untuk dikatakan keliru. Dan saya tidak ingin keliru. Saya ingin membuktikan kepada mereka bahwa mereka keliru. Pertentangan didalam diriku semakin memuncak, terasa didalam diriku seperti tercabik-cabik. Dan saya menginginkan orang-orang dari kaumku [umat Islam] menghentikan pergumulan didalam diriku. Terasa didalam diriku seperti kehausan. Akan tetapi malangnya atau untungnya saya ingin mengatakan tidak mempunyai kepuasan atau rasa puas atau tidak mempunyai jawaban yang bisa membuat jiwa saya terpuaskan. Saya kembali dan saya katakan, “Saya akan mencari.”
Kemudian saya berdoa, “Jika Engkau Tuhan-nya Muhammad, Jika Engkau adalah sanak famili dari Muhammad … Jika Engkau adalah Bapa dari Isa Almasih, Yesus. Jika Engkau adalah Anak Allah, Jesus tolonglah aku. Saya merasa begitu lelah. Jika Engkau adalah Tuhan, biarlah saya melihatMu.” Kemudian aku tertidur. Pada keesokan harinya, saya merasa haus, merasa lebih haus lagi untuk mendengar lagi mengenai Yesus Kristus. Saat itu saya merasakan kedamaian. Keesokan pagi itu saya mulai merasakan haus dan mulai menanyakan lagi kepada orang-orang Kristen. Tuhan mulai mengirimkan kepadaku jalur didalam hidupku kemanapun saya pergi. Saya merasakan adanya Tuhan dimana-mana, Dia mengikuti aku dimanapun aku berada. Saat itu saya teringat perkataan orang-orang Kristen itu, “God Bless You.” Dan waktu itu saya menanyakan, “Siapakah Tuhan itu ?” Dan saya tahu Yesus mengatakan, “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup.” Dan saya menanyakan, “Bagaimana saya bisa menuju kepada Tuhan [Bapa].” Yesus mengatakan, “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku [Yesus], AnakNya.”
Saat itu adalah titik permulaan perubahan didalam hidup saya. Melihat Kasih. merasakan sukacita yang orang-orang [umat Kristen] ini rasakan dan miliki.
Setelah saya menjadi seorang Kristen, Saya bertanya kepada diri saya sendiri, “Akankah saya menyembunyikan keyakinan saya ini ? Ataukah saya berdiri menyuarakannya [iman / keyakinan baru ini], dikarenakan saya telah berdiri menyuarakan keyakinan lama saya.” Saya berdiri dan menyuarakan keyakinan didalam pekerjaan misi penginjilan, yaitu penginjilan mengenai karya Kristus. Tujuan penginjilan itu adalah untuk membantu masyarakatku / orang-orang-ku [umat Islam] untuk belajar dan menerima sukacita. Sebab jika engkau menanyakan kepada saya, “Bagaimana kehidupanku berubah ?” … Ooo … sebaiknya engkau tahu. Dahulu saya bekerja didalam organisasi politik, mencoba untuk berjuang bagi orang lain, mencoba untuk memahami beban orang lain. Akan tetapi Yesus datang kepadaku, nomer satu, memberikan kepada saya sukacita, jiwa dari seorang Kristen. Dan sukacita bagiku adalah menerima situasi bahkan pada saat saya mengalami masa-masa kegelapan didalam hidup saya, dan ada suatu harapan. Ada sinar terang, yaitu bahwa Yesus bersama saya. Siapa yang ingin mengetahui kenapa hidup saya berubah ? Engkau sebaiknya mengenal siapa saya sebelumnya. Mungkin beberapa orang Kristen berkata, “Wanita ini tidak mungkin menjadi seorang Kristen.” Akan tetapi hari ini saya adalah pelayan Tuhan.
Sumber :
Nomie, Defender of Islam becomes Ambassador of Christ.
0 Response to "Nomie – Pembela Islam menjadi Tentara Yesus Kristus. Pilih Yesus atau Muhammad."
Posting Komentar