"Hiperrealitas Ahoax"
Penulis: Achmad M. Akung
2017 bukan sekedar pilkada Jakarta, Boss. Tapi ia tentang sebuah perang asymetrik untuk menguasai (ibu kota) sebuah negara. Para buzzer, ngahoker, jasmep, socmed troops, virtual soldier, sudah diturungunungkan, Kawan. Saatnya bagi-bagi orderan rejeki yang remeng-remeng itu.
Modusnya, kurang lebih sama dengan tatkala Pilpres 2014 silam (bukan bermaksud gagal move on, tapi ini soal kemampuan belajar dan otak yang Tuhan berikan pada kita).
Perhatikan, di time line dunia maya kita, situs-situs kaleng yang abal-abal dengan berita yang jauh dari standar dan etika jurnalistik, disebar dan dihembuskan. Kuacee menjadi seperti kitab suci, pun britaterbatas, mereka, tempe, kompos, islamnkri, abu sandal al boliwudi, mitro dlllll.... ingat, yang kita hadapi adalah mesin dan profesional spin doctor para pemutarbalik realitas.
Soal dana tak perlu khawatir. Para cukong siap menggelontorkan dana berapapun Sampeyan minta (jadi inget sembilan naga nya Pak Kwik Kian Gie). Semakin banyak yang Sampeyan bully, semakin banyak rupiah menanti. Mungkin nanti, suatu hari Sampeyan pun akan diangkat jadi direksi.
Teman nyahok adalah salah satu bukti bahwa sumber dana mereka tak terbatas. Sebarkan propaganda orang-orang miskin, elite, artis, yang telah setor KTP.
Targetnya adalah kuasai Jakarta. Ciptakanlah hiperrealitas. Bahwa ia adalah sosok gigantik yang suci, tanpa dosa dan tak kan mungkin terkalahkan. Besar-besarkanlah sukses kecilnya, dan nafikan dosa-dosanya. Jadikan ia semacam juru selamat meski ngomongnya tidak lebih terhormat dari prem*n dan bajing*n..
Bunuhilah lawan politik dengan cara apapun. Dan dunia maya adalah ‘ladang pembantaian terindah’, karena sebagian besar masyarakat kita masih belum melek politik yang menghalalkan segala cara. Negeri ini adalah negeri yang paling gampang dibodohi dengan aneka rupa pencitraan hasil polesan media.
Adu dombalah umat beragama. Muslim khususnya. Ajari mereka untuk pisahkan agama dari urusan dunianya. Buatlah mereka tidak yakin bahwa haram hukumnya mengangkat pemimpin yang akhlaknya tercela. Hajarlah Wahabi, FPI yang tidak toleran terhadap perbedaan.
Sulaplah bau busuk pantai yang direklamasi, Transjakarta, UPS dan Sumber Waras menjadi aroma wewangian yang memikat hati siapa saja. Bully dan busukkan Udar Pristono, Haji Lulung, pun audit BPK. Mahabenarkan KPK yang kian hari kian pandir itu, yang tak mampu temukan aroma busuk korup yang telanjang di hadapan mata kita.
Maka saksikanlah, kolega dunia mayamu yang share berita propaganda. Perhatikan, biasanya dulu mereka adalah pemekik salam dua jari, mereka yang memang mengais nafkah di partai politik, para liberalis, pebisnis, humanis, sebagian salibis, pula chainis. Atau akun baru yang temennya baru beberapa biji itu. O iya, bisa jadi sebagian adalah kawanmu yang muslim, tapi barangkali mereka sekedar korban ketidak tahuan dan massivnya perang media yang dilancarkan. Asyiknya, terkadang mereka bisa jauuuh lebih militan dan membabi buta mendukung idolanya.
Lihatlah sekali lagi. Adakah Ulama, habaib, kyai dan orang soleh yang jelas lurus akidah dan akhlaknya yang turut menshare dukungan? Jawabnya tentu tidak ada.
Tapi ah, entahlah. Politik itu cair dan licik. Feeling saya, Saudaraku. Suatu hari nanti, partai kucing garong akan mengusung pula calon pelengkap penderita. Diciptakan untuk dikalahkan. Dan sangat mungkin salah satunya berasal dari kalangan partai berbasis masa religius. Ah, yang paham politik pasti tahu bahwa ini hanya sandiwara pemecah suara.
Mohon ijin saya posting salah satu propaganda yang disebarkan mereka. Perhatikan dengan jeli. Adakah yang aneh? Jika anda cerdas dan tidak banyak minum air empang, tentu akan melihat bahwa tulisan di kertas karton itu hampir semua sama.
Ah, yang bikin eneg (mual) tentu adalah sosok di depan Ka’bah yang bawa poster senada. Mudah-mudahan si fanatik itu memang benar Islam meski terkesan norak dan ababil. Tapi sekalipun, saya yang fakir ilmi, belum pernah diajarkan tentang syariat pamer dukungan terhadap kaum kafir di depan kiblat sucinya Umat Islam. Ajaib bukaan??? (Ah, jadi inget umroh jelang pilpres itu. Uda Iwan Piliang pasti nyeseeek lantas istighfar jikalau mengingatinya). Ya, mereka memang satu paket untuk kangkangi Indonesia.
Liding dongeng, mari kita senantiasa memohon perlindungan Allah swt dari fitnah akhir zaman yang kian hari kian mengerikan ini.
Jika kebenaran hanya diam tanpa berani dibully tersebab melawan propaganda yang dusta, maka kebathilan dan kebusukan lah yang akan merajalela.
Laa haula walaa quwwata illaa billaah....
*Sumber: fb
0 Response to "PERANG Asymetrik Untuk Kuasai (Ibu Kota) Sebuah Negara, Sudah Ditabuh Ngahokers!"
Posting Komentar