Bakal calon gubernur Jakarta Yusril Ihza Mahendra berkeliling menemui kandidat lain yang juga akan maju di Pilgub DKI 2017. Setelah pada Jumat, 4 Maret 2016 lalu dia menemui Ahmad Dhani, Sabtu kemarin Yusril bertemu Adhyaksa Dault.
Yusril juga bertemu Abraham Lunggana alias Lulung di Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PKB DKI Jakarta pada Kamis 3 Maret 2016 lalu. Sebelumnya Yusril juga sudah bertemu Sandiaga Uno.
Dari sejumlah pertemuan itulah tercetus sebuah rencana, menyatukan kekuatan untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bakal calon yang memiliki elektabilitas tinggi akan diusung bersama.
Kesepakatan itu tercetus atas kesadaran pribadi masing-masing kandidat. "Daripada terlalu banyak orang maju ke Pilgub hasilnya hanya bikin capek. Sudah mengarah ke satu calon saja," kata Yusril saat dihubungi detikcom, Minggu (13/3/2016).
Saat ini Yusril dan sejumlah bakal calon gubernur DKI itu terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Mereka juga menjalin komunikasi dengan partai politik yang punya kursi di DPRD DKI Jakarta.
(http://news.detik.com/berita/3163675/ini-alasan-yusril-adhyaksa-ahmad-dhani-dan-sandiaga-bersatu-melawan-ahok)
Elektabilitas Jadi Acuan
Untuk mewujudkan satu paket pasangan yang akan maju Pilgub DKI 2017, mereka sepakat membuat tim survei independen untuk menganalisis tingkat popularitas serta elektabilitas kandidat cagub.
Yusril menjelaskan, tim survei bakal melihat calon yang paling potensial melawan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kami sama-sama memilih satu lembaga survei yang disepakati bersama dan dibiayai bersama dan apapun hasilnya akan kita terima bersama," ujar Yusril di kediaman Ahmad Dhani, Jumat (4/3), dikutip merdeka.com.
Yusril berharap tim survei yang dibentuk bersama tidak seperti lembaga survei lain yang menjadi 'bayangan' karena hanya memenuhi keinginan pihak yang membayar. Mantan Mensesneg ini menegaskan, tujuan lembaga survei seharusnya menginformasikan peta kekuatan, bukan untuk mempengaruhi pemilih. Karena itu Yusril tidak akan menggunakan jasa lembaga survei seperti Cyrus, Populi centre, CSIS dan Litbang Kompas.
"Pertama kami tidak ingin menipu diri. Itu (lembaga survei) kan sebenarnya hanya membuat hati puas (saat melihat posisi dalam survei)," paparnya.
Sementara menurut Adhyaksa Dault, angka elektabilitas akan diperoleh dari survei internal dan eksternal. Menjelang batas akhir pendaftaran pasangan cagub dan cawagub DKI, angka elektabilitas itu akan dilihat.
Menurut Adhyaksa, jika elektabilitasnya rendah maka dia akan memberikan dukungan kepada calon yang tingkat keterpilihannya lebih tinggi dari dia.
"Saya realistis. Kalau elektabilitas saya tidak maju-maju, maka (dukungan) akan saya berikan ke yang lebih mampu dari saya," ujarnya.
0 Response to " Yusril, Adhyaksa, Ahmad Dhani dan Sandiaga Sepakat Bersatu"
Posting Komentar