Foto: Ari Saputra
Jakarta -Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis, keluarnya Inggris dari Uni Eropa tidak berdampak negatif terhadap investasi Inggris ke Indonesia. Sebaliknya, hal ini menjadi peluang bagi Inggris untuk meningkatkan investasinya ke Indonesia.
Kepala BKPM, Franky Sibarani, mengatakan bahwa investasi langsung lebih bersifat jangka panjang, sehingga keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tidak memengaruhi keputusan bisnis yang sudah dibuat.
"Investasi langsung tergolong dalam investasi yang sifatnya untuk jangka panjang, sehingga sudah melalui pertimbangan-pertimbangan matang bahkanresearch terlebih dahulu. Jadi, kita tidak perlu khawatir langkah Inggris keluar dari Uni Eropa, karena tidak akan memengaruhi kebijakan-kebijakan bisnis yang sudah ada," ujar Franky dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/6/2016).
Franky berpendapat saat ini paling tepat untuk menarik investasi Inggris ke Indonesia. Terlebih kita sudah punya perjanjian perdagangan negara yang menjadi pasar utama seperti China dan India.
Kita juga sedang mengupayakan FTA dengan Uni Eropa dan Amerika, sehingga perusahaan Inggris dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk masuk ke pasar global.
Deputi Pengendalian Pelaksanaan BKPM azhar Lubis menambahkan yang akan dilakukan BKPM adalah mengintensifkan komunikasi dengan investor potensial terkait berbagai langkah reformasi yang dilakukan pemerintah di bidang investasi.
"Perwakilan BKPM di London dan tim marketing investasi kami untuk wilayah Eropa akan terus berkomunikasi dengan investor dari Inggris terkait peningkatan pelayanan investasi, deregulasi untuk iklim investasi yang ramah investor, pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM tenaga kerja," jelas Azhar.
Inggris merupakan mitra utama investasi Indonesia. Sepanjang tahun 2010-2015, realisasi investasi Inggris ke Indonesia mencapai US$ 4,8 Miliar dan merupakan peringkat 8 negara dengan investasi terbesar. Sementara dari sisi komitmen investasi Inggris periode 2010-2015 mencapai US$ 3,1 Miliar. Sedangkan komitmen investasi Inggris ke Indonesia Januari-Mei 2016 US$ 111 Juta, tumbuh 517% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala BKPM, Franky Sibarani, mengatakan bahwa investasi langsung lebih bersifat jangka panjang, sehingga keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tidak memengaruhi keputusan bisnis yang sudah dibuat.
"Investasi langsung tergolong dalam investasi yang sifatnya untuk jangka panjang, sehingga sudah melalui pertimbangan-pertimbangan matang bahkanresearch terlebih dahulu. Jadi, kita tidak perlu khawatir langkah Inggris keluar dari Uni Eropa, karena tidak akan memengaruhi kebijakan-kebijakan bisnis yang sudah ada," ujar Franky dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/6/2016).
Franky berpendapat saat ini paling tepat untuk menarik investasi Inggris ke Indonesia. Terlebih kita sudah punya perjanjian perdagangan negara yang menjadi pasar utama seperti China dan India.
Kita juga sedang mengupayakan FTA dengan Uni Eropa dan Amerika, sehingga perusahaan Inggris dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk masuk ke pasar global.
Deputi Pengendalian Pelaksanaan BKPM azhar Lubis menambahkan yang akan dilakukan BKPM adalah mengintensifkan komunikasi dengan investor potensial terkait berbagai langkah reformasi yang dilakukan pemerintah di bidang investasi.
"Perwakilan BKPM di London dan tim marketing investasi kami untuk wilayah Eropa akan terus berkomunikasi dengan investor dari Inggris terkait peningkatan pelayanan investasi, deregulasi untuk iklim investasi yang ramah investor, pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM tenaga kerja," jelas Azhar.
Inggris merupakan mitra utama investasi Indonesia. Sepanjang tahun 2010-2015, realisasi investasi Inggris ke Indonesia mencapai US$ 4,8 Miliar dan merupakan peringkat 8 negara dengan investasi terbesar. Sementara dari sisi komitmen investasi Inggris periode 2010-2015 mencapai US$ 3,1 Miliar. Sedangkan komitmen investasi Inggris ke Indonesia Januari-Mei 2016 US$ 111 Juta, tumbuh 517% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
0 Response to "Inggris Keluar dari UE, BKPM: Tak Berdampak Negatif Bagi Investasi RI"
Posting Komentar