Catatan Perjalanan Madinah Al-Munawarah: Bagaimana Negara dan Jama'ah Ditegakkan



[CATATAN Perjalanan Fahri Hamzah ke Madinah Al-Munawwarah (10/6/2016) dan ke Makkah (Umroh)]

1. Apa yang membuat kota ini terpilih? #MadinahAlMunawwarah

2. Kota ini dipilih atas perintah Tuhan Yang Maha Kuasa.

3. Tapi mengapa Tuhan mengistimewakannya?

4. Kota ini awalnya banyak penyakit. Kota ini tempat tukang sihir dan jin.

5. Tapi kafilah Nabi mengarah ke sini, orang-orang mengikutinya. Sampai hari ini.

6. Nabi mengganti namanya dari Yathrib, menjadi #MadinahAlMunawwarah

7. Nabi mengganti nama kota itu tidak saja karena kata yathrib memiliki arti dan makna yg kurang baik: “kotor” atau “memaki”.

8. Tapi memang kota lama ini tidak punya kelebihan apa-apa.

9. MAKA, kota ini terpilih tidak karena alasan tradisionalnya tetapi karena Tuhan menggerakkan hijrah ke sini.

10. Dan dalam hijrah itu ada ujian dan pelajaran yang besar.

11. Peristiwa penting ini akan teringat sepanjang masa dan dirayakan sebagai Tahun Islam.

12. Kadang kita lupa maknanya dan apa yang terjadi pada peristiwa dahsyat ini.

13. Maka bertemulah kaum muhajirin (pendatang, imigran) dengan kaum anshar ( pribumi).

14. Tetapi mereka tidak bertemu karena kepentingan materi dan duniawi.

15. Mereka tidak datang mengejar keluarga, bisnis atau mengikuti seorang calon pasangan.

16. Mereka datang ke tempat yang jauh ini karena keyakinan.

17. Niat dan keyakinan itulah itulah yang membuatnya murni dan bertahan.

18. Bayangkanlah sebuah perjalanan setapak demi setapak berhari-hari dalam panas, gelap malam dan kejaran musuh .

19. Kalau bukan karena tekad tak akan ada yang sanggup melanjutkan perjalanan.

20. Itulah beda kota ini dengan kota lainnya. yang menjadi sebab lahirnya sebuah hadits tentang niat.

21. "Sesungguhnya semua kerja tergantung niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yg ia niatkan".

22. "..barang siapa ber-hijrah karena Allah dan RosulNya, maka baginya Allah dan RasulNya".

23. "..barang siapa yang ber-hijrah karena dunia yang ia cari atau perempuan yg hendak dia nikahi maka baginya apa yang ia cari".

24. Maka kota ini #MadinahAlMunawwarah adalah kota perlambangan niat.

25. Kota ini adalah saksi apa yang pada awalnya keyakinan lalu menjadi kota dan peradaban.

26. Hadits di atas menggambarkan bagaimana Nabi meluruskan niat kita.

27. Tidak saja yang dulu tapi juga yang sekarang. Dalam kerja setiap orang dari kita, sebagai rakyat atau pemimpin.

28. Karena niat menentukan seluruh kerja kita sejak awal.

29. Jika niat kita dangkal dan tidak sungguh-sungguh maka curigalah kita pada hasilnya yg gemilang.

30. Jika niat kita kuat dan lurus sejak awal maka bersabarlah jika hasilnya belum memuaskan.

31. Atau dalam pengertian lain, waspadalah kita jika perjalanan kita tak sampai tujuan mungkin niat kita salah atau lemah.

32. Hari ini niat dianggap tidak penting. sehingga para pemimpin pun mengambil keputusan tanpa keyakinan.

33. Tiba masa tiba akal dalam pengertian yang kepepet karena faktor luar. Bukan dari dalam.

34. Akibatnya keputusan gampang digoreng dan digoyang. keputusan tidak mendatangkan kemantapan rakyat.

35. Yang diputuskan menjadi penyesalan dan akhirnya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

36. Sebaliknya, jika keputusan datang dari niat dan keyakinan maka ia akan bercahaya dan mendatangkan keyakinan publik.

37. Keputusan yang datang dari hati yang mantap akan nampak kokoh dan memiliki pesan kuat.

38. Menembus lorong waktu dan kesementaraan dan melampaui gelombang ujian.

39. Itulah yg nampak pada sejarah #MadinahAlMunawwarah yang artinya kota yang bercahaya ini adalah bukti.

40. Kota ini adalah ibukota islam yang pertama, kota suci kedua setelah makkah.

41. Kota ini memancarkan cahaya iman ke seluruh dunia, membela manusia yang diperbudak manusia lainnya.

42. Kota ini menginspirasi
manusia untuk berlaku dewasa dan terhormat berakhlak. Menjadi manusia peradaban.

43. Kota ini adalah tempat generasi awal Islam belajar menjadi manusia beradab. Keluar dari generasi yg jahil.

44. Kota ini mengeluarkan manusia dari gelap gulita jahiliyah menuju terangnya Islam.

45. Mengajarkan manusia persaudaraan yang tulus berlandaskan keyakinan dan kemanusiaan.

46. Mengajarkan manusia tentang hak-hak dasar mereka dan membebaskan diri dari kebodohan penjara dunia.

47. Mengajarkan manusia bekerja dan belajar membangun peradaban mulai dari kota, negara dan mercusuar dunia.

48. Dan itu semua terbukti. Itu semua bukan fiksi.

49. Niat, yang diluruskan oleh Nabi sejak awal telah terbukti menjadi peradaban.

50. Pada saat hadits itu disampaikan, Ummat Islam masih berbilang jari.

51. Hari ini Ummat Islam menjadi salah satu ummat yang jumlahnya paling besar.

52. 15 abad niat itu diuji dan ketulusan niat terus bertahan dari cobaan.

53. Adapun #MadinahAlMunawwarah sampai sekarang terus saja menjadi kota sederhana.

54. Tentu ia tidak bisa keluar dari disain negara tempat ia berteduh sebagai salah satu kota di Saudi Arabia.

55. Tetapi manusia tetap datang ke kota ini, merindukan Rasul SAW dan merindukan iman.

56. Tetapi sebuah kota pasti tidak bisa terlalu disederhanakan. Karena ia adalah sejarah jejak langkah yang rumit.

57. Itu yang sy sayangkan. Sekarang terjadi semacam penyederhanaan.

58. Padahal seharusnya kota ini berfungsi menyegarkan niat kita semua.

59. Harusnya di sini ada diorama tentang bagaimana niat bekerja menjadi unsur paling penting dalam hidup kita.

60. Untuk menguji niat misalnya, bayangkanlah sebuah nampak tilas perjalanan kaki dari makkah ke madinah atau sebaliknya.

61. Atau perjalanan haji yang ditolak oleh penguasa Makkah yg berakhir dengan perjanjian hudaybiyah.

62. Atau bagaimana sikap pemimpin kalau ada gejala ketidaktaaan dan keraguan rakyat.

63. Kota ini mengajarkan semuanya. Tentang bagaimana negara dan jama'ah ditegakkan.

64. Tapi, kita masih bisa mengeja. karena di kota ini masih ada bukit uhud tempat niat mengalahkan jumlah.

65. Meski kita harus mengeja sendiri, kita masih bisa mencari karena kota ini masih berdiri.

66. Kita juga melihat makam baqi, puluhan ribu kubur sederhana generasi Islam pertama yang bersahaja. tanpa nama.

67. Lelaki dan perempuan di dalam makam itu tidak pernah tahu bahwa mereka akan berada di antara gedung mewah yg tinggi.

68. Tetapi yang pasti mereka tahu bahwa niat dan hijrah mereka akan berjalan lebih jauh dari usia mereka.

69. Apapun yang kita bangun mestilah berdiri di atas fondasi niat dan cita-cita bersama. bukan pribadi.

70. Jika kita mau jauh berjalan maka seseorang tidaklah menentukan segalanya.

71. Umur pribadi tidak bisa menjadi standar umur bersama seperti dicontohkan nabi SAW.

72. Beliau SAW tidak mendirikan gerakan untuk dan atas nama pribadi di kota ini.

73. Beliau tidak mempersiapkan anak, isteri dan menantu pelanjut dinasti.

74. Tapi beliau mempersiapkan sistem agar semua orang menjadi bagian penting dari perjuangan.

75. Beliau memberi ruang dan tempat bagi manusia beragam budaya dan latar belakang.

76. #MadinahAlMunawwarah adalah kota imigran sampai hari ini. jutaan manusia datang setiap tahun.

77. Di kota ini, yang datang dan pergi lebih banyak dari yang menetap.

78. Inilah #MadinahAlMunawwarah , kota iman. Kota tempat keyakinan dipatri.

79. Tempat niat ditegaskan dan Cita-cita diperjuangkan dengan jihad dan pengorbanan.

80. Kota yang mengajarkan hidup bagi perjuangan yang melampaui masa dan kehendak pribadi.

81. Dan akhirnya kota ini diberikan keberkahan oleh Tuhan penguasa alam semesta.

82. Maka jangan hanya datang untuk keberkahan-keberkahan itu;  Sholat yang bernilai berapa atau tempat-tempat mustajab, tempat doa kita dikabulkan.

83. Tapi datanglah untuk memperbaiki niat dan tekad. Untuk me-nampak tilas kelahiran sebuah peradaban.

84. Yang pada awalnya hanya niat tapi akhirnya menjadi ummat.

85. Demikian catatan singkat saya semoga bermanfaat. Amin.

___
dari Twitter @Fahrihamzah

0 Response to " Catatan Perjalanan Madinah Al-Munawarah: Bagaimana Negara dan Jama'ah Ditegakkan"

Posting Komentar