27 Januari 2016
- Peneliti Jepang Masako Kuranishi dari Universitas
Tsurumi dan Universitas Seigakuin Jepang, Masako Kuranishi,
mengingatkan Indonesia agar sangat hati-hati terhadap gerakan China di
Asia terutama di Indonesia.
Jangan sampai salah langkah Indonesia kalau tak mau negeri Nusantara ini berantakan nantinya gara-gara China.
“China punya rencana atau konsep besar sejak Oktober 2013 terhadap Asia,
yaitu Maritime Silk Road atau sering dijuluki One Belt One Road, yang
dilemparkan ide ini oleh Xi Jinping. Secara kasar bisa dikatakan
munculnya hegemoni China terhadap negara-negara di Asia,” ujarnya.
Di Indonesia, menurutnya dimulai dari penguasaan Shinkansen, “Bukan
hanya soal Shinkansen, tetapi daerah yang dilewati dan sekitarnya akan
dan harus dikuasai pihak China walaupun perusahaan patungan 60%
Indonesia dan 40% China. Tapi China yakin Indonesia akan kesusahan bayar
sehingga penguasaan mayoritas perusahaan nanti akan dilakukan China.
Demikian pula tenaga kerja yang dikerahkan semua akan diturunkan dari
China. Tenaga kerja Indonesia hanya sedikit dan yang tak penting yang
terlibat dalam proyek kereta api cepat itu itu,” katanya.
Mengapa demikian? Kalau China sudah menguasai jalur Shinkansen dan
sekitarnya akan mudah bagi mereka untuk semakin merealisasi konsep One
Belt One Road tersebut yang akan berlanjut ke negera Asia lainnya.
Sementara Indonesia akan kacau karena “kekuasaan” uang China di jalur
tersebut, akan membuat resah masyarakat sekitar yang mungkin dipaksa
mengungsi dengan dalih demi keamanan jalur cepat kereta api.
Masyarakat akan mengeluh dan jadi sasaran juga adalah keturunan China di
Indonesia dan kembali huru hara besar Anti China akan muncul lagi di
Indonesia. Masalah SARA (Suku Agama Ras Antar Golongan) akan kembali
meruncing di Indonesia.
Itu baru satu hal, tambahnya. Hal lain adalah pinjaman dari AIIB dan
atau langsung dari Bank Perkembangan China (CDB) miliaran dolar AS yang
membuat Kuranishi bingung.
“Kok Indonesia mau menerima pinjaman besar sekali dari China dengan
bunga besar sampai 2% setahun ya? Padahal Jepang bisa memberikan
pinjaman 0,1% per tahun. Benar-benar tidak mengerti,” katanya.
Artinya apa? Menurutnya, China sengaja membuat berbagai kemanisan
saat ini kepada Indonesia, karena setelah pinjam, China sadar Indonesia
mungkin akan mengalami kesulitan pengembalian uang hutang sehingga jadi
terikat semakin kuat kepada China, “Dari sanalah China akan semakin
menguasai Indonesia,” ujarnya.
Satu hal lagi yang menarik adalah upaya China mendekati Indonesia saat
ini karena sangat butuh dukungan Indonesia akan kasus Laut China
Selatan, pulau-pulau buatan China yang mendapat banyak protes dari
banyak negara di Asia, termasuk Amerika Serikat dan Jepang.
“Dengan kemanisan yang diberikan kepada Indonesia diharapkan Indonesia
dapat membantu China menghadapi gelombang protes masyarakat
Internasional terhadap pembuatan pulau buatan China tersebut yang
praktis nantinya akan sangat menyulitkan masyarakat Internasional,”
katanya.
Jalur pulau buatan China tersebut saat ini masih banyak dilewati jalur
kapal tanker dan perdagangan internasional karena memang kawasan
internasional.
China punya rencana kalau sudah terbentuk kawasan Laut China Selaan
dikuasainya, maka tertutup jalur tersebut, tidak lagi menjadi kawasan
internasional dan semua yang lewat harus dapat ijin dari China.
“Itulah beberapa hal di balik layar mengapa China sangat manis terhadap
Indonesia belakangan ini. Namun yang rugi adalah Indonesia apabila tidak
hati-hati dengan China, terutama besar kemungkinan munculnya kerusuhan
Anti China di Indonesia yang menghantam orang Indonesia sendiri
khususnya keturunan China,” katanya.
0 Response to " "
Posting Komentar