28 Januari 2016
- Wakil Presiden Jusuf Kalla memanggil Duta Besar
Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng terkait dengan perbedaan nilai proyek
pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang harganya jauh lebih mahal
dibanding dengan proyek kereta api cepat di Iran rute Teheran-Isfahan.
Padahal, proyek kereta api cepat di Iran juga dikerjakan oleh China
Railway Engineering Corporation, pelaksana yang sama dengan kereta cepat
Jakarta-Bandung.
Pada pertemuan itu, JK meminta klarifikasi mengenai perbedaan berbagai
aspek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dengan pembangunan kereta
cepat di Iran.
"Saya juga tadi sampaikan Kedubes Tiongkok untuk meminta verifikasi
lebih lanjut atas informasi itu, dan dia akan janji untuk itu," ujar JK
di Kantor Wakil Presiden, Kamis (28/01/2016).
Ketimpangan lain ialah mengenai jarak tempuh. Dengan harga yang lebih
mahal, Kereta cepat Jakarta-Bandung menempuh jarak 142 kilometer dengan
kecepatan hanya 300 km per jam.
Sementara itu, pada proyek kereta cepat Iran menempuh jarak 400
kilometer dari ibukota Tehran menuju Kota Isfahan dengan estimasi
kecepatan kecepatan 350 km per jam.
Dari segi lama pekerjaan, kedua proyek itu dimulai pada tahun ini dan diproyeksikan selesai pada tahun 2018.
Dari nilai proyek yang lebih 'gendut', sejumlah kalangan mempertanyakan
mengenai proyek yang telah di groundbreaking langsung oleh presiden
Jokowi tersebut.
Kenapa biayanya lebih mahal? Padahal, Jarak rel Jakarta-Bandung lebih
pendek, kecepatan kereta cepat lebih lambat, kontraktor kereta cepat
Jakarta-Bandung sama dengan kontraktor Teheran-Isfahan dan waktu
pengerjaan sama.
0 Response to " Cina Bohong! Proyek Kereta Cepat Indonesia Jauh Lebih Mahal dari Iran, JK Panggil Dubes Cina"
Posting Komentar