28 Januari 2016
- Pengamat Politik dari Universitas Indonesia,
Muhammad Budyatna mengatakan pernyataan Puan yang meminta rakyat miskin
melakukan diet karena mahalnya harga beras dan karena pemerintah tidak
sanggup menambah jatah beras miskin, merupakan pernyataan yang sangat
menyakitkan rakyat.
“Rakyat susah disuruh diet, semenntara dia sendiri sudah hidup senang
dan punya jabatan menteri dengan gaji dan fasilitas yang banyak, masih
tamak mempertahankan jabatannya di DPR kok. Pernyataan Puan ini tentu
sangat-sangat menyakitkan hati rakyat, terutama hati rakyat miskin,”
ujar Guru Besar FISIP UI ini.
Budyatna mengatakan, Puan seharusnya mendorong pemerintah yang ditopang
oleh kekuatan koalisi pimpinan PDIP, untuk bekerja keras agar kehidupan
rakyat membaik dan mampu membeli beras berkualitas paling baik. Puan
seharusnya malu karena masih ada rakyat yang mengkonsumsi beras miskin
dengan kualitas buruk.
“Ketika rakyat mengambil jatah beras miskin dan meminta agar beras
miskin ditambah, dia itu seharusnya malu. Bukan malah bangga seolah
pemerintah pro rakyat miskin ketika membagian beras tersebut karena
kalau masih ada beras miskin dibagikan ke rakyat dan rakyat masih
mengambil jatah beras yang jelek tersebut apalagi minta tambah, maka
artinya pemerintahan ini gagal minimal untuk tidak menambah jumlah orang
miskin,” tandasnya.
Sebelumnya di sela-sela penyaluran program raskin/rastra tahun 2016,
Bali, Selasa (26/01) lalu, Gubernur Made Mangku Pastika meminta Menko
PMK, Puan Maharani agar alokasi beras untuk rumah tangga miskin (raskin)
di Bali ditambah. Menanggapi permintaan tersebut Menteri Puan Maharani
mengatakan bahwa pemerintah belum memikirkan kemungkinan menaikkan
alokasi raskin sebesar 15 Kg. Sambil berseloroh, Puan meminta rakyat
untuk mengurangi makan.
“Jangan banyak-banyak makan lah, diet sedikit tidak apa-apa,” gurau Puan
0 Response to " Guru Besar UI: "Rakyat susah disuruh diet, Puan sendiri sudah hidup senang masih tamak""
Posting Komentar