Kamis, 11 Februari 2016 / 13:49 WIB
JAKARTA. PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI)
mengaku berhasil mencatatkan pertumbuhan 13% di tengah lesunya bisnis
media pada tahun lalu. Selain itu, MARI juga berhasil mempertahankan
pangsa pasar sebesar 22%. Hal ini menunjukkan, kondisi perusahaan berada
dalam tren yang baik.
"Yang menarik, secara fundamental perusahaan kita sehat dan bagaimana setelah listing ini mengembangkan perusahaan. Nah 60% (dana hasil ipo) dialihkan untuk pengembangan perusahaan," Ujar Erick Thohir, Komisaris Utama MARI, di Jakarta, Kamis (11/2).
Ia mengatakan kinerja MARI termasuk baik bila dibandingkan dengan media yang bergerak di industri radio lainnya. Saat ini, MARI memiliki margin EBITDA di atas 40% dan margin laba bersih di atas 30% dengan profitabilitas yang relatif tinggi.
"Pencapaian kita kalau dibandingkan dengan TV masih sama, di mana EBITDA margin kita di atas 40% dan net income di atas 30%. Kalau melihat perusahaan-perusahaan TV yang listing seperti SCMA dan MNC, pencapaian kita sama," lanjutnya.
Natalina Sindhikara, Sekretaris Perusahaan MARI mengatakan bahwa dengan kondisi fundamental yang baik, tahun ini MARI akan membuka radio baru di Jakarta dan dua radio di luar Jakarta. Selain itu, MARI juga akan mengembangkan konten digital untuk meluaskan coverage siaran, utamanya dengan masuk ke aplikasi radio streaming untuk telepon seluler.
"Nantinya, 40% dana IPO akan digunakan untuk bayar utang. Sedangkan 60%nya untuk akuisisi tiga radio baru, satu di Jakarta dan dua di luar kota," ujarnya.
"Yang menarik, secara fundamental perusahaan kita sehat dan bagaimana setelah listing ini mengembangkan perusahaan. Nah 60% (dana hasil ipo) dialihkan untuk pengembangan perusahaan," Ujar Erick Thohir, Komisaris Utama MARI, di Jakarta, Kamis (11/2).
Ia mengatakan kinerja MARI termasuk baik bila dibandingkan dengan media yang bergerak di industri radio lainnya. Saat ini, MARI memiliki margin EBITDA di atas 40% dan margin laba bersih di atas 30% dengan profitabilitas yang relatif tinggi.
"Pencapaian kita kalau dibandingkan dengan TV masih sama, di mana EBITDA margin kita di atas 40% dan net income di atas 30%. Kalau melihat perusahaan-perusahaan TV yang listing seperti SCMA dan MNC, pencapaian kita sama," lanjutnya.
Natalina Sindhikara, Sekretaris Perusahaan MARI mengatakan bahwa dengan kondisi fundamental yang baik, tahun ini MARI akan membuka radio baru di Jakarta dan dua radio di luar Jakarta. Selain itu, MARI juga akan mengembangkan konten digital untuk meluaskan coverage siaran, utamanya dengan masuk ke aplikasi radio streaming untuk telepon seluler.
"Nantinya, 40% dana IPO akan digunakan untuk bayar utang. Sedangkan 60%nya untuk akuisisi tiga radio baru, satu di Jakarta dan dua di luar kota," ujarnya.
0 Response to "Bisnis media lesu, MARI cetak pertumbuhan 13%"
Posting Komentar