Selasa, 02 Februari 2016
[Kisah inspiratif ini datang dari anggota FPI di daerah Kemang, Jampang, Bogor bernama Cahyadi. Berlatar belakang hanya lulusan SD ia mampu membebaskan kampungnya dari riba]
Kehadiran KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) "Pelita Jampang" yang diketuai oleh Cahyadi dua tahun silam benar-benar telah membuat perubahan besar di masyarakat Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kab. Bogor, Jawa Barat. Warga desa yang mayoritas sebagai pemain di UKM ini, telah berhasil terbebas dari praktek riba dalam menjalankan dan mengembangkan usaha mereka.
Hal ini bermula saat Cahyadi gerah melihat beban derita yang dialami tetangga dan warga sekitar rumahnya karena terlilit hutang dengan rentenir atau bank keliling. Jika terjadi keterlambatan dalam mengangsur pinjaman, mereka didatangi oleh rentenir disertai dengan kata-kata kasar dan penuh ancaman. Jumlah pinjaman yang harus dibayar pun juga makin terus bertambah.
Hati Cahyadi kemudian tergerak untuk menghentikan praktik yang mencekik rakyat kecil ini. Pada tahun 2013 ia mendirikan KSM Pelita Jampang bekerjasama dengan Al Azhar Peduli Ummat dalam program 'Sejuta Berdaya'. Melalui KSM ini perlahan ia mulai menyadarkan masyarakat tentang bahaya riba berdasarkan Al Quran dan Hadits. Sebagai gantinya ia mengajak warga untuk menjadi anggota KSM agar bisa mendapat pinjaman modal usaha non riba.
Disamping memberikan modal usaha, melalui KSM ini masyarakat juga terus mengasah keimanan dan ketakwaan mereka melalui pengajian mingguan yang rutin diadakan.
“Mereka juga terus dimotivasi tentang semangat wirausaha, bahwa tantangan ekonomi ke depan akan semakin berat. Perlu bekal yang matang agar mampu bersaing dan tidak terus-terusan menjadi masyarakat yang dibaratkan seperti gajah yang terantai lehernya,” ujar Cahyadi yang sedari muda memang gemar menolong dan aktif di kegiatan sosial. “Para anggota KSM juga diwajibkan untuk membuat dapur hidup di halaman rumah mereka untuk menekan angka belanja keluarga,” tambahnya.
Ikhtiar pria 43 tahun yang hanya tamatan SD ini kini telah berbuah manis. Rentenir dan bank keliling yang biasa menyatroni rumah warga kini mulai angkat kaki dari kampung mereka. Hanya dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan ia mampu mereformasi sistem ekonomi masyarakat dari yang tadinya bergantung pada pinjaman riba rentenir/bank keliling, untuk beralih ke sistem syar’i tanpa riba.
Sudah 40-an anggota KSM telah mampu berdaya mulai dari jenis usaha warung sembako, perajut keset, hingga budidaya ikan cupang yang beromset jutaan rupiah perbulan. Ia berharap kedepannya KSM ini terus maju, dan banyak warga yang terbantu.
Tak perlu gelar sarjana untuk bisa menebar manfaat besar di masyarakat. Cahyadi bersama KSM Pelita Jampang yang digawanginya benar-benar membawa “A New Hope” untuk para warga desa yang ingin usaha dan keluarganya sejahtera namun terbebas dari praktek riba yang sangat dimurkai Allah SWT.
0 Response to "Kisah Inspiratif Anggota FPI "Berdayakan Ekonomi dan Bebaskan Kampung dari Riba""
Posting Komentar