Jumat, 26 Februari 2016 | 20:35 WIB
BERN,
Ketika India membuat ponsel pintar dengan harga sangat miring yaitu
sekitar Rp 98.000, sebuah perusahaan Swiss, Punkt, justru mengambil
langkah sebaliknya.
Perusahaan ini malah menawarkan telepon genggam biasa dengan harga cukup mahal yaitu Rp 4,2 juta.Disebut biasa karena telepon ini hanya bisa digunakan untuk menelepon dan mengirim SMS.
Tak ada fitur email, kemampuan menjelajah dunia maya, bermain game, menjalankan aneka aplikasi, mendengarkan musik, apalagi menonton video.
"Makin banyak fitur telepon yang kita punya, telepon makin menyita waktu kita. Kadang kita perlu istirahat dari ponsel semacam ini," demikian penjelasan di situs resmi Punkt.
Persoalannya adalah, menurut Punkt, telepon seluler sederhana - kadang disebut dumb phone atau telepon bodoh - terlihat sama sekali tidak menarik dan sangat membosankan.
"Punkt MP 01 yang kami buat sangat bergaya, moderen, dan simple, baik di dalam maupun di luar," demikian Punkt.
Jasper Morrison, salah seorang pendiri Punkt, yakin ponsel "bodoh" ini akan diterima pasar.
Alaannya banyak orang yang tak ingin terjebak kesibukan dunia moderen, yang ditandai aktivitas yang hampir berlangsung 24 jam setiap hari.
Punkt meyakini, orang-orang seperti inilah yang diperkirakan memerlukan telepon genggam sederhana, yang hanya menjalankan fungsi-fungsi dasar sebuah telepon.
Tapi bagi Punkt, sederhana saja tidak cukup dan karenanya harus ditambah dengan keunggulan lain, seperti bahan baku yang mereka klaim sangat berkualitas.
Satu lagi keunggulan telepon genggam biasa ini adalah baterainya yang bisa bertahan hingga 30 hari.
Perusahaan ini malah menawarkan telepon genggam biasa dengan harga cukup mahal yaitu Rp 4,2 juta.Disebut biasa karena telepon ini hanya bisa digunakan untuk menelepon dan mengirim SMS.
Tak ada fitur email, kemampuan menjelajah dunia maya, bermain game, menjalankan aneka aplikasi, mendengarkan musik, apalagi menonton video.
"Makin banyak fitur telepon yang kita punya, telepon makin menyita waktu kita. Kadang kita perlu istirahat dari ponsel semacam ini," demikian penjelasan di situs resmi Punkt.
Persoalannya adalah, menurut Punkt, telepon seluler sederhana - kadang disebut dumb phone atau telepon bodoh - terlihat sama sekali tidak menarik dan sangat membosankan.
"Punkt MP 01 yang kami buat sangat bergaya, moderen, dan simple, baik di dalam maupun di luar," demikian Punkt.
Jasper Morrison, salah seorang pendiri Punkt, yakin ponsel "bodoh" ini akan diterima pasar.
Alaannya banyak orang yang tak ingin terjebak kesibukan dunia moderen, yang ditandai aktivitas yang hampir berlangsung 24 jam setiap hari.
Punkt meyakini, orang-orang seperti inilah yang diperkirakan memerlukan telepon genggam sederhana, yang hanya menjalankan fungsi-fungsi dasar sebuah telepon.
Tapi bagi Punkt, sederhana saja tidak cukup dan karenanya harus ditambah dengan keunggulan lain, seperti bahan baku yang mereka klaim sangat berkualitas.
Satu lagi keunggulan telepon genggam biasa ini adalah baterainya yang bisa bertahan hingga 30 hari.
0 Response to "Maukah Anda Membeli Ponsel Biasa dengan Harga Rp 4,2 Juta?"
Posting Komentar