Jumat, 26 Februari 2016 / 08:35 WIB
TOKYO. Bursa Asia menorehkan reli pada transaksi perdagangan pagi ini (26/2). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.25 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5%. Sedangkan indeks Topix melaju 1,3%. Indeks Topix sudah naik 2,5% di sepanjang pekan ini.
Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,2% setelah sebelumnya naik 0,1%. Bursa Negeri Kanguru ini tengah menuju penurunan mingguan ketiga dalam empat pekan terakhir sebesar 1,6%.
Di Selandia Baru, indeks S&P/NZX 50 tak banyak mencatatkan perubahan. Indeks ini menuju kenaikan mingguan dan sudah naik 1,4% pekan ini. Adapun indeks Kospi Korea Selan naik 0,2%.
Stabilisasi pada harga minyak dunia menjadi salah satu penyebab kenaikan bursa Asia. Informasi saja, data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi US$ 33,08 per barel atau naik 1 sen pada pukul 07.46 waktu Hong Kong.
Kemarin, harga minyak WTI melonjak 92 sen atau 2,9% menjadi US$ 33,07 per barel. Saat ini, harga minyak menuju kenaikan mingguan kedua.
Kenaikan harga minyak disebabkan oleh sejumlah sentimen. Salah satunya, Rusia mengatakan akan melanjutkan perundingan dengan Iran sebelum dihelat pertemuan besar bulan depan dengan agenda oil freeze.
Saat ini, fokus investor juga beralih pada pertemuan G20 di Shanghai. "Sentimen pasar saham global tampak membaik semalam. di tengah guncangan pasar, ada imbauan agar pertemuan G20 bisa memberikan pencerahan agar perekonomian global bisa bangkit kembali," jelas Cameron Bagrie, chief economist ANZ Bank New Zealand Ltd di Wellington.
Dia menambahkan, pelaku pasar saat ini cukup stress dan bingung, meski belum memasuki masa krisis. "Kami menyarankan adanya reformasi makroekonomi untuk perbaikan," imbuhnya.
SUMBER : Bloomberg
0 Response to "Harga minyak dekati US$ 33, bursa Asia positif"
Posting Komentar