Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik pitam di tengah wawancara rutin pagi hari dengan awak media.
Awalnya wawancara berlangsung normal, Ahok menjawab pertanyaan wartawan dengan nada suara tak tinggi. Sampai, awak media meminta tanggapan soal pernyataan salah satu anggota DPR yang menyatakan ada aliran dana Rp 30 miliar ke Teman Ahok dari proyek reklamasi.
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun ngamuk dan menuding bahwa hal tersebut merupakan isu untuk menjatuhkan dirinya yang ia klaim bersih.
"Jadi bangun opini itu, jadi merek saya ini pengin dihancurin tahu enggak," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 16 Juni 2016.
Amarah Ahok mulai naik saat seorang wartawan dari sebuah media online bertanya.
"Berarti tidak ada pejabat yang sehebat Bapak?", tanya seorang wartawan.
Ahok menanggapi pertanyaan tersebut sebagai tuduhan dan langsung bertanyai kepada wartawan yang bersangkutan soal media tempatnya bekerja. Ia bahkan melarang wartawan itu masuk ke Balai Kota dan melakukan wawancara.
"Anda dari koran apa? Makanya lain kali tidak usah masuk sini lagi, tidak jelas kalau gitu. Saya tegasin, kamu juga tidak usah nekan-nekan saya rekan media, saya tidak pernah takut,"
ujar dia dengan nada tinggi.
"Saya tidak pernah takut sama kalian (media) , jujur saja." kata Ahok.
Usai itu, Ahok langsung masuk ke ruangannya. Namun, tak berselang lama, ia keluar lagi untuk menegaskan sesuatu kepada wartawan. Bahwa wartawan yang mengajukan pertanyaan tadi, mulai besok tak boleh menginjakkan kaki di Balai Kota.
"Saya tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan Anda sebetulnya. Saya tegaskan itu, bolak-balik ngadu domba. Pokoknya enggak boleh masuk sini lagi, enggak boleh wawancara," tukas dia sambil kembali berlalu ke ruangannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Junimart Girsang menyampaikan informasi adanya aliran dana dari pengembang reklamasi ke Teman Ahok melalui Sunny.
"Ada informasi yang saya dapatkan tentang uang Rp30 miliar dari pengembang reklamasi untuk Teman Ahok melalui Sunny dan Cyrus. Saya tidak tahu apakah KPK telah melakukan pemeriksaan pada Sunny atau Cyrus?" tanya Junimart di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2016.
"Mohon KPK menjawab ini kalau berkenan. Kalau tidak berkenan juga tidak apa-apa kalau ini ternyata materi penyidikan," lanjut Junimart.
Ketua KPK Agus Rahardjo pun menjawab terkait masalah temuan aliran dana ke Teman Ahok, KPK tengah mengusutnya dan direncanakan untuk dikeluarkan surat perintah penyelidikan. Sementara terkait penanganan kasus suap di balik pembahasan raperda mengenai reklamasi akan segera dinaikkan ke tahap penuntuttan.
"Reklamasi akan segera menaikkan ke penuntutan masalah suapnya. Masalah yang tadi disampaikan akan mengeluarkan surat penyelidikan, kelihatannya ada yang cukup besar dan perlu waktu cukup lama dan kita masih teliti dan akan kita laporkan," jawab Agus.
"Saya tidak pernah takut sama kalian (media) , jujur saja." kata Ahok.
Usai itu, Ahok langsung masuk ke ruangannya. Namun, tak berselang lama, ia keluar lagi untuk menegaskan sesuatu kepada wartawan. Bahwa wartawan yang mengajukan pertanyaan tadi, mulai besok tak boleh menginjakkan kaki di Balai Kota.
"Saya tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan Anda sebetulnya. Saya tegaskan itu, bolak-balik ngadu domba. Pokoknya enggak boleh masuk sini lagi, enggak boleh wawancara," tukas dia sambil kembali berlalu ke ruangannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Junimart Girsang menyampaikan informasi adanya aliran dana dari pengembang reklamasi ke Teman Ahok melalui Sunny.
"Ada informasi yang saya dapatkan tentang uang Rp30 miliar dari pengembang reklamasi untuk Teman Ahok melalui Sunny dan Cyrus. Saya tidak tahu apakah KPK telah melakukan pemeriksaan pada Sunny atau Cyrus?" tanya Junimart di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2016.
"Mohon KPK menjawab ini kalau berkenan. Kalau tidak berkenan juga tidak apa-apa kalau ini ternyata materi penyidikan," lanjut Junimart.
Ketua KPK Agus Rahardjo pun menjawab terkait masalah temuan aliran dana ke Teman Ahok, KPK tengah mengusutnya dan direncanakan untuk dikeluarkan surat perintah penyelidikan. Sementara terkait penanganan kasus suap di balik pembahasan raperda mengenai reklamasi akan segera dinaikkan ke tahap penuntuttan.
"Reklamasi akan segera menaikkan ke penuntutan masalah suapnya. Masalah yang tadi disampaikan akan mengeluarkan surat penyelidikan, kelihatannya ada yang cukup besar dan perlu waktu cukup lama dan kita masih teliti dan akan kita laporkan," jawab Agus.
0 Response to "Ditanya Soal Aliran Dana Korupsi ke Teman Ahok, Ahok Ngamuk dan Usir Wartawan"
Posting Komentar