Istana Jelaskan Maksud Jokowi Soal Boikot Produk Israel


Presiden Joko Widodo bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Sekjen OKI Iyad Amin Madani (kanan), memberikan keterangan usai penutupan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Jakarta, Senin (7/3/2015).


"Jadi sekarang melebar kemana-mana, seolah-olah boikot produk berupa barang," kata Johan.

 

Istana meluruskan pemberitaan yang mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo saat menutup Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam kelima di JCC, Senayan, Senin (7/3/2016), yang berisi sikap untuk memboikot produk Israel.

"Yang dimaksud boikot produk itu bukan barang. Boikot dalam hal ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan Israel di tanah, pendudukan Palestina. Hal itu bisa bermacam-macam," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi kepada wartawan, Rabu (9/3/2016).

Menurut Johan banyak media massa salah menafsirkan pernyataan Presiden Jokowi mengenai sikap pemboikotan produk Israel yang merupakan hasil KTT Luar Biasa OKI yang dituangkan dalam resolusi dan deklarasi Jakarta untuk mendukung Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

"Jadi sekarang melebar kemana-mana, seolah-olah boikot produk berupa barang, bukan itu yang dimaksud Presiden. ‎Jadi boikot mengenai segala sesuatu yang dilakukan Israel di tanah pendudukan Palestina," ujar dia.

Dalam konferensi pers usai menutup KTT Luar Biasa OKI, Jokowi menyerukan kepada negara Islam dunia untuk bersatu mendukung kemerdekaan Palestina serta melalui OKI melakukan tekanan terhadap Israel untuk menghentikan pendudukan Palestina.

"Kami negara negara OKI menyerukan penghentian penjajahan Israel terhadap Palestina. Melarang produk-produk Israel masuk di negara-negara dunia Islam. Kemudian komitmen lindungi Al-Quds Al Sharif. ‎KTT ini dihadiri 605 delegasi, dan dua organisasi perwakilan Internasional," kata dia.

0 Response to "Istana Jelaskan Maksud Jokowi Soal Boikot Produk Israel"

Posting Komentar