Kamis, 18 Februari 2016 / 09:07 WIB
TOKYO. Bursa Asia mengekor pergerakan positif bursa global pada transaksi perdagangan hari ini (18/2). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.41 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 2,1%.
Sementara itu, indeks Topix Jepang reli 2,5%. Sementara indeks Shanghai Composite naik 0,2%. Adapun indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,6% dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,5%.
Bursa Jepang berhasil bangkit dari penurunan kemarin setelah harga minyak dunia reli di atas level US$ 31 per barel. Salah satu penyebabnya, Iran mendukung proposal Arab Saudi untuk membekukan produksi minyak.
"Badai sudah berlalu, dan market mulai stabil. Penurunan harga minyak memberatkan sentimen risiko, sehingga ini menjadi sinyal positif bahwa harga akan rebound," jelas Mitsushige Akino, executive officer Ichiyoshi Asset Management Co di Tokyo.
Pergerakan bursa Asia pagi ini sedikit banyak juga dipengaruhi oleh hasil notulensi rapat the Federal Reserve pada bulan lalu. Diketahui, anggota bank sentral AS mencemaskan adanya potensi perlambatan ekonomi AS, termasuk perlambatan ekonomi China serta guncangan pasar global.
Pimpinan the Fed Janet Yellen sudah mengindikasikan rencana kenaikan suku bunga lanjutan akan ditunda hingga dampak dari sejumlah sentimen dievaluasi.
"Notulensi The Fed menunjukkan bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru untuk menaikkan kembali suku bunga acuannya. Hal ini tentu baik untuk aset-aset berisiko. Saya rasa reli pasar saham akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan," jelas Nader Naemi, head of dynamic markets AMP Capital Investors Ltd.
Sementara itu, indeks Topix Jepang reli 2,5%. Sementara indeks Shanghai Composite naik 0,2%. Adapun indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,6% dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,5%.
Bursa Jepang berhasil bangkit dari penurunan kemarin setelah harga minyak dunia reli di atas level US$ 31 per barel. Salah satu penyebabnya, Iran mendukung proposal Arab Saudi untuk membekukan produksi minyak.
"Badai sudah berlalu, dan market mulai stabil. Penurunan harga minyak memberatkan sentimen risiko, sehingga ini menjadi sinyal positif bahwa harga akan rebound," jelas Mitsushige Akino, executive officer Ichiyoshi Asset Management Co di Tokyo.
Pergerakan bursa Asia pagi ini sedikit banyak juga dipengaruhi oleh hasil notulensi rapat the Federal Reserve pada bulan lalu. Diketahui, anggota bank sentral AS mencemaskan adanya potensi perlambatan ekonomi AS, termasuk perlambatan ekonomi China serta guncangan pasar global.
Pimpinan the Fed Janet Yellen sudah mengindikasikan rencana kenaikan suku bunga lanjutan akan ditunda hingga dampak dari sejumlah sentimen dievaluasi.
"Notulensi The Fed menunjukkan bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru untuk menaikkan kembali suku bunga acuannya. Hal ini tentu baik untuk aset-aset berisiko. Saya rasa reli pasar saham akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan," jelas Nader Naemi, head of dynamic markets AMP Capital Investors Ltd.
0 Response to "Faktor minyak dan the Fed bikin bursa Asia ceria"
Posting Komentar