Kamis, 18 Februari 2016 / 06:01 WIB
WASHINGTON.
Jajaran pimpinan The Federal Reserve memperdebatkan outlook mengenai
suku bunga acuan pada pertemuan bulan lalu. Hal ini tampak pada
notulensi rapat The Fed yang barus saja dirilis tadi malam (17/2).
Perdebatan tersebut menunjukkan adanya kecemasan bank sentral bahwa anjloknya harga komoditas dan meningkatnya guncangan pasar finansial menimbulkan risiko pada perekonomian AS.
"Anggota the Fed menilai bahwa implikasi keseluruhan dari outlook perkembangan aktivitas ekonomi domestik tidak jelas, namun mereka menyetujui tingkat ketidakpastian semakin meningkat," demikian salah satu hasil notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada 26-27 Januari lalu.
Anggota the Fed, yang sebelumnya memprediksi kenaikan suku bunga sebanyak empat kali pada tahun ini, menghadapi guncangan pasar saham yang pada akhirnya menimbulkan keraguan mengenai outlook ekonomi global.
Dalam pernyataannya di hadapan Kongres AS pada pekan lalu, Pimpinan the Fed Janet Yellen bilang, bank sentral dapat menunda rencana untuk melakukan pengetatan kebijakan untuk mengevaluasi bagaimana reaksi ekonomi atas hambatan yang terjadi saat ini.
Notulensi the Fed juga menjelaskan secara detil akan kecemasan bank sentral mengenai risiko atas ekonomi AS. "Secara umum anggota komite setuju bank sentral tidak dapat mengevaluasi risiko outlook ekonomi dengan seimbang, namun anggota sepakat, jika kondisi pengetatan finansial global dipertahankan, hal itu akan menjadi faktor pendorong terjadinya risiko," kata the Fed.
Di bagian lain, hasil rekapan rapat the Fed itu juga menunjukkan, sejumlah anggota menilai indikator pasar tenaga kerja AS cukup positif. Sebaliknya, data anggaran belanja dan produksi AS mengecewakan.
Catatan saja, tingkat pengangguran turun ke level 4,9% pada Januari.
Bank sentral AS juga mencemaskan adanya potensi perlambatan ekonomi AS akibat melemahnya roda ekonomi China dan emerging market lainnya.
Selain itu, the Fed mencatat, penurunan lebih lanjut pada harga energi dan apresiasi atas dollar AS akan mempengaruhi tingkat inflasi. "Pencapaian target inflasi di level 2% sepertinya akan memakan waktu lebih lama dari yang diantisipasi sebelumnya," tambah the Fed.
Perdebatan tersebut menunjukkan adanya kecemasan bank sentral bahwa anjloknya harga komoditas dan meningkatnya guncangan pasar finansial menimbulkan risiko pada perekonomian AS.
"Anggota the Fed menilai bahwa implikasi keseluruhan dari outlook perkembangan aktivitas ekonomi domestik tidak jelas, namun mereka menyetujui tingkat ketidakpastian semakin meningkat," demikian salah satu hasil notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada 26-27 Januari lalu.
Anggota the Fed, yang sebelumnya memprediksi kenaikan suku bunga sebanyak empat kali pada tahun ini, menghadapi guncangan pasar saham yang pada akhirnya menimbulkan keraguan mengenai outlook ekonomi global.
Dalam pernyataannya di hadapan Kongres AS pada pekan lalu, Pimpinan the Fed Janet Yellen bilang, bank sentral dapat menunda rencana untuk melakukan pengetatan kebijakan untuk mengevaluasi bagaimana reaksi ekonomi atas hambatan yang terjadi saat ini.
Notulensi the Fed juga menjelaskan secara detil akan kecemasan bank sentral mengenai risiko atas ekonomi AS. "Secara umum anggota komite setuju bank sentral tidak dapat mengevaluasi risiko outlook ekonomi dengan seimbang, namun anggota sepakat, jika kondisi pengetatan finansial global dipertahankan, hal itu akan menjadi faktor pendorong terjadinya risiko," kata the Fed.
Di bagian lain, hasil rekapan rapat the Fed itu juga menunjukkan, sejumlah anggota menilai indikator pasar tenaga kerja AS cukup positif. Sebaliknya, data anggaran belanja dan produksi AS mengecewakan.
Catatan saja, tingkat pengangguran turun ke level 4,9% pada Januari.
Bank sentral AS juga mencemaskan adanya potensi perlambatan ekonomi AS akibat melemahnya roda ekonomi China dan emerging market lainnya.
Selain itu, the Fed mencatat, penurunan lebih lanjut pada harga energi dan apresiasi atas dollar AS akan mempengaruhi tingkat inflasi. "Pencapaian target inflasi di level 2% sepertinya akan memakan waktu lebih lama dari yang diantisipasi sebelumnya," tambah the Fed.
0 Response to "Notulensi Fed: Ada risiko outlook ekonomi memburuk"
Posting Komentar