JAKARTA.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) meraih kontrak baru senilai Rp 1,7 triliun per
Februari 2016. Perolehan tersebut baru mencakup 6,77% dari target yang
dibidik sepanjang tahun ini yang mencapai Rp 25,1 triliun.
“Pencapaian realisasi kontrak baru tersebut tumbuh 25,5% dari realisasi perolehan kontrak baru Februari 2015 sejumlah Rp 1,3 triliun,” kata Ki Syahgolang Permata, Sekretaris Perusahaan ADHI dalam keterangan tertulis pada akhir pekan ini.
Menurutnya, pencapaian tersebut masih didominasi lini bisnis konstruksi, yaitu mencapai 86,6%. Mayoritas pekerjaan yang diperoleh di awal tahun kebanyakan masih berupa proyek pembangunan gedung sekitar 66,7%, diikuti jalan dan jembatan sekitar 11,4% serta infrastruktur lainnya sekitar 21,9%.
Pria yang kerap disapa Kiki itu menyebut, berdasarkan sumber dananya, kontrak perseroan masih banyak berasal dari pihak swasta. Pekerjaan dari swasta mencapai 51,5%. Sedangkan, sisanya berasal dari BUMN tercatat 23,2%, sementara APBN/APBD sebesar 25,3%.
“Beberapa kontrak baru di Februari seperti proyek Apartement Cinere Terrace Suites senilai Rp315,2 miliar di Cinere dan Jaringan Pipa Gas Kota Tarakan senilai Rp199,2 miliar di Kota Tarakan,” paparnya.
Meski perolehan kontrak masih belum mini, sejauh ini, ADHI sudah mengikuti tender yang nilainya mencapai Rp 2,3 triliun. Menurut Kiki, selain mengantongi kontrak baru Rp 1,7 triliun, Adhi Karya telah dinyatakan sebagai pemenang atas tender senilai Rp 679,7 miliar.
“Pencapaian realisasi kontrak baru tersebut tumbuh 25,5% dari realisasi perolehan kontrak baru Februari 2015 sejumlah Rp 1,3 triliun,” kata Ki Syahgolang Permata, Sekretaris Perusahaan ADHI dalam keterangan tertulis pada akhir pekan ini.
Menurutnya, pencapaian tersebut masih didominasi lini bisnis konstruksi, yaitu mencapai 86,6%. Mayoritas pekerjaan yang diperoleh di awal tahun kebanyakan masih berupa proyek pembangunan gedung sekitar 66,7%, diikuti jalan dan jembatan sekitar 11,4% serta infrastruktur lainnya sekitar 21,9%.
Pria yang kerap disapa Kiki itu menyebut, berdasarkan sumber dananya, kontrak perseroan masih banyak berasal dari pihak swasta. Pekerjaan dari swasta mencapai 51,5%. Sedangkan, sisanya berasal dari BUMN tercatat 23,2%, sementara APBN/APBD sebesar 25,3%.
“Beberapa kontrak baru di Februari seperti proyek Apartement Cinere Terrace Suites senilai Rp315,2 miliar di Cinere dan Jaringan Pipa Gas Kota Tarakan senilai Rp199,2 miliar di Kota Tarakan,” paparnya.
Meski perolehan kontrak masih belum mini, sejauh ini, ADHI sudah mengikuti tender yang nilainya mencapai Rp 2,3 triliun. Menurut Kiki, selain mengantongi kontrak baru Rp 1,7 triliun, Adhi Karya telah dinyatakan sebagai pemenang atas tender senilai Rp 679,7 miliar.
0 Response to "ADHI kantongi kontrak baru Rp 1,7 triliun"
Posting Komentar