JAKARTA.
Perlambatan ekonomi di China belum berakhir. Teranyar, rilis data
produksi industri dan penjualan ritel yang dirilis Sabtu (12/3), masih
menunjukkan penurunan.
Dikutip dari ForexFactory.com, data pertumbuhan produksi industri China per Februari 2016 jatuh ke level 5,4% dari sebelumnya masih mencapai 5,9%. Selain itu, data penjualan ritel pada periode yang sama juga tumbang ke level 10,2% dari sebelumnya 11,1%.
“Profil pertumbuhan ekonomi China secara keseluruhan masih mendung,” kata Zhou Hao, Ekonom Commerzbank AG di Singapore seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (12/3). Sajian data ini menjadi gambaran, aktivitas perekonomian di China belum pulih, sementara inflasi dan harga properti terus merosot.
Meski demikian, laporan resmi NBS menyebutkan, penurunan produksi industri di Negeri Tembok Besar terjadi karena faktor musiman. Ini terjadi karena memang sedang terjadi penurunan permintaan global terutama dari sektor baja dan kimia.
Pendapat lain dari James Laurenceson, Deputy Director Australia - China Relations Institute di University of Technology Sydney menyebutkan, pertumbuhan penjualan ritel di China masih dalam rentang double digit, sehingga tidak perlu panik menghadapi penurunan yang terjadi.
Dikutip dari ForexFactory.com, data pertumbuhan produksi industri China per Februari 2016 jatuh ke level 5,4% dari sebelumnya masih mencapai 5,9%. Selain itu, data penjualan ritel pada periode yang sama juga tumbang ke level 10,2% dari sebelumnya 11,1%.
“Profil pertumbuhan ekonomi China secara keseluruhan masih mendung,” kata Zhou Hao, Ekonom Commerzbank AG di Singapore seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (12/3). Sajian data ini menjadi gambaran, aktivitas perekonomian di China belum pulih, sementara inflasi dan harga properti terus merosot.
Meski demikian, laporan resmi NBS menyebutkan, penurunan produksi industri di Negeri Tembok Besar terjadi karena faktor musiman. Ini terjadi karena memang sedang terjadi penurunan permintaan global terutama dari sektor baja dan kimia.
Pendapat lain dari James Laurenceson, Deputy Director Australia - China Relations Institute di University of Technology Sydney menyebutkan, pertumbuhan penjualan ritel di China masih dalam rentang double digit, sehingga tidak perlu panik menghadapi penurunan yang terjadi.
0 Response to "Aktivitas ekonomi China masih lesu"
Posting Komentar