JAKARTA. Penantian pertemuan komite pasar terbuka The Fed alias federal open market committe
(FOMC) dan kenaikan harga minyak dunia jadi penggerak pasangan USD/CAD.
Mengutip Bloomberg, Jumat (11/3), pasangan USD/CAD ditutup turun 1,03%
ke level 1,3209.
Sejatinya, data ekonomi Kanada kurang mendukung bagi dollar Kanada (CAD). Penyerapan tenaga kerja per Februari 2016 minus 2.300, padahal diprediksi tumbuh 10.200. Tingkat pengangguran juga membengkak dari 7,2% menjadi 7,3% per Februari 2016.
“Sebenarnya kalau menilik dari data ekonomi, CAD sangat lemah, tapi karena rebound harga minyak yang signifikan, posisi CAD terangkat,” terang Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures. Maklum, sebagai mata uang berbasis komoditas, pergerakan harga minyak besar pengaruhnya terhadap nilai tukar mata uang yang kerap disebut loonie.
Di sisi lain, dollar AS (USD) sedang tertarik. Pasalnya, pelaku pasar sedang menanti hasil pertemuan FOMC yang akan dilaksanakan pekan depan. Hingga kini pasar masih pesimis akan kemampuan The Fed untuk melanjutkan kenaikan suku bunga.
Hanya, Putu bilang, perlu diamati seperti apa pernyataan Janet Yellen, Gubernur The Fed dalam pertemuan FOMC. Jika Yellen memberikan sinyal positif atau kepastian kenaikan suku bunga, kekuatan USD akan kembali. "Sedangkan jika sebaliknya, besar peluang dollar AS kian terseret," proyeksinya.
Meski demikian, Putu memperkirakan, penurunan pasangan USD/CAD tidak akan signifikan lagi. Sebab, koreksi sudah cukup dalam dan Kanada akan minim sokongan data ekonomi pada pekan depan.
Sejatinya, data ekonomi Kanada kurang mendukung bagi dollar Kanada (CAD). Penyerapan tenaga kerja per Februari 2016 minus 2.300, padahal diprediksi tumbuh 10.200. Tingkat pengangguran juga membengkak dari 7,2% menjadi 7,3% per Februari 2016.
“Sebenarnya kalau menilik dari data ekonomi, CAD sangat lemah, tapi karena rebound harga minyak yang signifikan, posisi CAD terangkat,” terang Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures. Maklum, sebagai mata uang berbasis komoditas, pergerakan harga minyak besar pengaruhnya terhadap nilai tukar mata uang yang kerap disebut loonie.
Di sisi lain, dollar AS (USD) sedang tertarik. Pasalnya, pelaku pasar sedang menanti hasil pertemuan FOMC yang akan dilaksanakan pekan depan. Hingga kini pasar masih pesimis akan kemampuan The Fed untuk melanjutkan kenaikan suku bunga.
Hanya, Putu bilang, perlu diamati seperti apa pernyataan Janet Yellen, Gubernur The Fed dalam pertemuan FOMC. Jika Yellen memberikan sinyal positif atau kepastian kenaikan suku bunga, kekuatan USD akan kembali. "Sedangkan jika sebaliknya, besar peluang dollar AS kian terseret," proyeksinya.
Meski demikian, Putu memperkirakan, penurunan pasangan USD/CAD tidak akan signifikan lagi. Sebab, koreksi sudah cukup dalam dan Kanada akan minim sokongan data ekonomi pada pekan depan.
0 Response to "Loonie ungguli dollar AS"
Posting Komentar