Rabu, 9 Maret 2016 | 17:05 WIB
Ilustrasi
JAKARTA,kurs rupiah terus perkasa terhadap dollar AS.
Bahkan, sampai penutupan perdagangan kemarin, rupiah menguat 13 hari berturut-turut, terlama dalam enam tahun terakhir. (Baca: Ruang Penguatan Rupiah Terbuka)
Saat tulisan ini diturunkan, rupiah berada di level 13.132 per dollar AS berdasarkan data Bloomberg.
Sebenarnya, tren penguatan rupiah terjadi sejak akhir Januari 2016.
Meskipun perdagangan hariannya naik turun, tampak jelas adanya tren penguatan yang signifikan sejak akhir Januari hingga saat ini.
Data Bloomberg menunjukkan, pada tanggal 28 Januari 2016, rupiah berada pada level 13.873 per dollar AS.
Sejak itu, rupiah terus berada dalam tren menguat hingga menyentuh level 13.132 per dollar AS pada hari ini.
Bahkan, sampai penutupan perdagangan kemarin, rupiah menguat 13 hari berturut-turut, terlama dalam enam tahun terakhir. (Baca: Ruang Penguatan Rupiah Terbuka)
Saat tulisan ini diturunkan, rupiah berada di level 13.132 per dollar AS berdasarkan data Bloomberg.
Sebenarnya, tren penguatan rupiah terjadi sejak akhir Januari 2016.
Meskipun perdagangan hariannya naik turun, tampak jelas adanya tren penguatan yang signifikan sejak akhir Januari hingga saat ini.
Data Bloomberg menunjukkan, pada tanggal 28 Januari 2016, rupiah berada pada level 13.873 per dollar AS.
Sejak itu, rupiah terus berada dalam tren menguat hingga menyentuh level 13.132 per dollar AS pada hari ini.
Dengan demikian, sejak akhir Januari 2016 hingga 8 Maret 2016 (satu bulan lebih), penguatan rupiah terjadi terhadap dollar AS sebesar 5,6 persen.
Perkembangan Kurs Rupiah
Penguatan rupiah terjadi karena banyak yang melepas aset dollar dan menukarkannya ke rupiah.
Ini artinya, banyak uang dalam denominasi dollar AS dari luar negeri yang masuk ke Indonesia dan kemudian dikonversi ke rupiah.
Banyaknya dollar AS yang masuk ke Indonesia terkonfirmasi dari penambahan cadangan devisa yang disimpan Bank Indonesia.
Pada akhir Februari 2016, cadangan devisa mencapai 104,54 miliar dollar AS, meningkat dibandingkan akhir Januari 2016 yang sebesar 102,13 miliar dollar AS.
Dengan demikian, dalam satu bulan, dollar AS yang masuk ke Indonesia dan kemudian disimpan di BI mencapai 2,41 miliar dollar AS atau setara Rp 31,64 triliun.
Perkembangan Cadangan devisa 2015 - 2016 (dalam miliar dollar AS)
Uang dollar AS yang masuk ke Indonesia dalam periode tersebut sebenarnya lebih besar dari itu karena tidak semua dollar AS yang masuk ditukarkan atau disimpan di BI.
Bank-bank di dalam negeri juga menyimpan dollar AS, walaupun jauh lebih kecil dibandingkan yang ada di BI.
Pertanyaannya kemudian, diinvestasikan di mana uang dollar AS yang telah ditukarkan ke rupiah tersebut?
Apakah dollar-dollar AS ini ditanamkan dalam portofolio keuangan seperti saham dan Surat Utang Negara, atau dalam bentuk investasi langsung ke sektor riil atau foreign direct investment (FDI)?
Kita tentu menginginkan agar uang tersebut menjadi FDI. Sebab, hal tersebut akan langsung berdampak pada perekonomian berupa pembangunan infrastruktur, pabrik, dan penyerapan tenaga kerja.
Sementara itu, jika masuk ke instrumen keuangan, dampaknya tidak besar, bahkan bisa menjadi bumerang jika tiba-tiba dana tersebut kembali ke luar negeri (reversal).
Makanya, uang yang masuk ke pasar saham kerap disebut sebagai hot money karena gampang berpindah-pindah, mencari tempat yang paling menguntungkan dan aman.
Nah, ternyata, dollar AS yang masuk ke Indonesia saat ini sebagian besar memang ditempatkan di pasar saham.
Buktinya, dalam satu bulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) meroket secara signifikan.
Tren kenaikan IHSG bermula pada tanggal 21 Januari 2016 saat indeks berada di posisi 4.414.
Sejak itu, IHSG terus berada dalam tren menguat hingga menyentuh 4.816 pada 3 Maret 2016.
Dengan demikian, selama kurun waktu tersebut, indeks telah menguat 402 poin atau 9,1 persen.
Perkembangan IHSG
Uang dollar AS yang masuk ke Indonesia dan kemudian diinvestasikan di pasar modal biasanya milik investor asing.
Sementara itu, investor lokal biasanya menggunakan aset rupiahnya untuk membeli saham.
Nah, dalam kurun tersebut, investor asing selalu mencatat pembelian bersih (net foreign buy) yang berarti lebih banyak pihak asing yang membeli ketimbang yang menjual saham dalam satu hari perdagangan.
Rata-rata pembelian bersih oleh pihak asing adalah Rp 100 miliar–Rp 500 miliar per hari.
Selain ke pasar saham, dollar AS yang masuk ke Indonesia juga mengalir ke Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Negara.
0 Response to "Mengalir ke Mana Dollar AS yang Masuk ke Indonesia?"
Posting Komentar