ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan penghargaan kepada guru besar qari’ Qur’an dari Suriah Syaikh Muhammad Karim Rajih, Jumat (17/6). Penghargaan itu diberikan dalam upacara pembagian hadiah untuk Kompetisi Internasional Keempat untuk perlombaan tahfidz dan tahsin Al-Qur’an di Turki.
Upacara pembagian penghargaan dilaksanakan di Masjid Fatih, pusat kota Istanbul, setelah kompetisi yang diikuti oleh 82 qari’ dari seluruh dunia Islam itu rampung dengan sukses. Seperti dilaporkan Enab Baladi, acara tersebut diselenggarakan oleh sebuah komisi yang berada di bawah departemen urusan keagamaan Turki.
Muhammad Karim Rajih lahir di desa Kafr Hawr di Damaskus pada tahun 1926, dan dibesarkan di lingkungan Al-Maidan Damaskus. Ia
belajar ilmu Islam dari sejumlah ulama Damaskus, yang paling menonjol adalah Syaikh Hussein Khattab dan Hasan Jubnakah.
Rajih mengantongi gelar dalam Ilmu Syariah dari Universitas Damaskus, dan kemudian mendapat sertifikat umum dari Fakultas Tarbiyah untuk bekerja sebagai guru di kota-kota dan desa di selatan Suriah. Ia juga menjadi imam dan khatib di masjid Al-Hassan di lingkungan Al-Maidan.
Rajih dinobatkan sebagai Syaikh Qura’ Bilad Syam (guru besar para qari’ di negeri Syam) setelah kematian gurunya Syaikh Hussein. Sampai awal revolusi, Rajih juga bekerja sebagai dosen di Institut Fath Al- Islami di Damaskus, dan di kompleks Syaikh Kuftaro.
Syaikh Karim Rajih telah hafal Qiraah Asyrah (sepuluh bacaan Al-Quran) dan memiliki beberapa karya tulis dalam bidang tafsir Qur’an.
Syaikh Rajih telah menunjukkan posisi yang jelas sejak awal gerakan perlawanan terhadap rezim Suriah. Masjid Hasan tempatnya beramal sebagai imam dan khatib telah menjadi pusat protes terhadap Basyar Assad. Ia mengumumkan pengunduran dirinya keterkaitan dengan penguasa karena tekanan keamanan. (Kiblat)
Rajih mengantongi gelar dalam Ilmu Syariah dari Universitas Damaskus, dan kemudian mendapat sertifikat umum dari Fakultas Tarbiyah untuk bekerja sebagai guru di kota-kota dan desa di selatan Suriah. Ia juga menjadi imam dan khatib di masjid Al-Hassan di lingkungan Al-Maidan.
Rajih dinobatkan sebagai Syaikh Qura’ Bilad Syam (guru besar para qari’ di negeri Syam) setelah kematian gurunya Syaikh Hussein. Sampai awal revolusi, Rajih juga bekerja sebagai dosen di Institut Fath Al- Islami di Damaskus, dan di kompleks Syaikh Kuftaro.
Syaikh Karim Rajih telah hafal Qiraah Asyrah (sepuluh bacaan Al-Quran) dan memiliki beberapa karya tulis dalam bidang tafsir Qur’an.
Syaikh Rajih telah menunjukkan posisi yang jelas sejak awal gerakan perlawanan terhadap rezim Suriah. Masjid Hasan tempatnya beramal sebagai imam dan khatib telah menjadi pusat protes terhadap Basyar Assad. Ia mengumumkan pengunduran dirinya keterkaitan dengan penguasa karena tekanan keamanan. (Kiblat)
0 Response to "Erdogan Berikan Penghargaan Kepada Ulama Suriah Guru Besar Qari’ Qur’an"
Posting Komentar