Pengamat Kebijakan Publik Budgeting Metropolitan Watch, Amir Hamzah mengatakan, saat ini perang tanpa bentuk atau Proxy War tengah mengancam Indonesia.
Dia mengatakan, dalam Proxy War tidak bisa dilihat siapa lawan dan kawan, tetapi perang tersebut sepenuhnya dikendalikan oleh pemilik modal raksasa yang menyusup melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Proxy War ini tidak melalui kekuatan fisik atau militer, tetapi perang melalui politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hukum,"
kata Amir kepada TeropongSenayan di Jakarta, Senin (20/6/2016).
Dia menjelaskan, kini perang tanpa bentuk tersebut tampak jelas dengan lolosnya penguasa DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnma (Ahok) dari kasus korupsi RS Sumber Waras.
"Bukannya selama ini temuan BPK selalu digunakan KPK untuk menjerat koruptor? Lantas kenapa dalam kasus RS Sumber Waras KPK 'bertingkah' aneh? Pasti ini karena ada tekanan luar biasa dari kelompok Proxy War yang ingin melindungi Ahok!" tegas Amir.
Dengan demikian, kata dia, gerakan Proxy War ini sekarang sudah menang satu langkah.
"Mereka sukses menghancurkan sekaligus mempermalukan produk yang dikeluarkan lembaga resmi auditor negara BPK RI," bebernya.
Lebih jauh, Amir menjelaskan, sejak dulu orang asing dan para pemilik modal begitu kepincut untuk menguasai Indonesia karena kaya akan sumber daya alam (SDA). (TS)
0 Response to " 'Proxy War' Para Pemodal Dalam Kasus Sumber Waras"
Posting Komentar