Sabtu, 06 Februari 2016
by Erwin Al-Fatih
"Bang...ada otak, gak?" | "Habis, neng" |
Dialog singkat diatas adalah potongan dialog sebuah iklan kartu seluler yang sering kali saya lihat di layar monitor kereta api Commuter Line Jabodetabek saat pergi-pulang kerja Depok-Jakarta setiap hari.
Potongan dialog singkat di atas "pas" rasanya ditujukan untuk mereka yang memberikan KTP kepada ahok, terlebih-lebih lagi mereka yang mengaku dirinya muslim.
Jelas-jelas ahok itu kafir, tukang bo'ong pula. Coba liat kebohongan si ahok yang terbongkar pada persidangan kasus korupsi pengadaan UPS yang digelar di pengadilan Tipikor, Kamis (4/2/2016) kemarin.
Awalnya dia menyangkal kalau dirinya yang menandatangani Perda tentang APBD Perubahan DKI Jakarta tahun 2014.
Bahkan dia mencoba menyeret Jokowi dalam kasus ini dengan mengatakan: "Setahu saya yang tanda tangan pak Jokowi."
Tapi diakhir persidangan dia tidak bisa mengelak ketika diperlihatkan bukti bahwa dirinya lah yang menandatangani perda tsb. "Saya koreksi, saya koreksi. Sebagai Pelaksana Tugas (Plt) waktu itu, saya tanda tangan perda APBD Perubahan 2014. Saya baru liat catatan," akunya.
(Hahaha...dasar cipoa, ngaku pas bo'ongnya ketahuan).
Seharusnya para jokowers marah kepada ahok karena mencoba menyeret dan berbohong atas nama Jokowi pada kasus tsb.
Tapi mau gimana lagi? Karena baik jokower's maupun ahoker's memang seperti potongan dialog singkat iklan diatas. Otaknya habis. Meskipun diantara mereka ada yang menyadang gelar S3. Inilah produk hasil revolusi cacat mental.
Jadi.... masih mau teriak-teriak: "gpp kapir, asal gak korupsi"???
Benar-benar habis otak, loe. !!!
0 Response to ""Gpp kapir, asal gak korupsi""
Posting Komentar