Sabtu, 6 Februari 2016 11:30
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengaku belum mendapat informasi mengenai adanya warga negara Indonesia jadi korban gempa di Taiwan, pagi tadi, Sabtu (6/2) waktu setempat. Hal ini dinyatakan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal.
Melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Iqbal menyatakan sudah berkomunikasi dengan Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei. Dari sana diketahui belum ada WNI yang jadi korban gempa 6,4 skala richter tersebut.
"Kami telah berkomunikasi dengan KDEI Taipei. Saat ini KDEI sudah mencoba melakukan kontak dengan para WNI di Tainan, namun belum bisa dihubungi," ujar Iqbal pagi tadi.
Iqbal sendiri menyebutkan pihaknya telah meminta bantuan kepada KDEI untuk berkomunikasi dengan otoritas setempat. Dirinya bahkan meminta KDEI untuk mengirimkan tim ke lokasi kejadian.
"Kemlu sudah meminta bantuan pihak KDEI untuk berkomunikasi dengan otoritas setempat, dan jika perlu mengirimkan tim ke lokasi, guna melihat kondisi terakhir dan kemungkinan kondisi WNI," lanjut dia.
Data yang diterima dari KDEI Taipei, sebanyak 17.000 WNI tinggal di Taiwan. Mayoritas bekerja sebagai TKI, sebanyak 16.800 orang, dan sisanya pelajar.
Gempa berkekuatan 6,4 skala richter mengguncang selatan Taiwan pagi ini dari kedalaman 16,7 kilometer di bawah permukaan laut. Gempa terjadi pukul 03.57 ini menghancurkan beberapa apartemen di kawasan Wei Guan, Tainan, Taiwan.
BBC, Sabtu (6/2), melaporkan sebanyak tiga orang diketahui tewas, termasuk satu bayi. Sementara itu 220 orang lainnya masih dinyatakan terjebak di antara reruntuhan.
0 Response to "Kemlu belum dapat info ada WNI jadi korban gempa Taiwan"
Posting Komentar