Padahal "Dosennya" Udah Baik Hati, Capaian Ekonomi RI 2015 Hanya Raih Nilai C

Minggu, 07 Februari 2016

Capaian Ekonomi RI 2015 Hanya Raih Nilai C

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2016/01/07/467986/capaian-ekonomi-ri-2015-hanya-raih-nilai-c

Yang mengeluarkan pernyataan di atas itu adalah Prof. Dr. Hendrawan Supratikno [sebelumnya Guru Besar di FE UKSW Salatiga] yang kini AKTIF di PDIP.

Bagi yang pernah mengenyam bangku pendidikan tinggi, pasti paham dengan penilaian ini:

A = 4 = Sangat Baik
B = 3 = Baik
C = 2 = CUKUP
D = 1 = KURANG

Capaian Ekonomi RI 2015 Hanya Raih Nilai C ALASANNYA adalah:

Dari 7 indikator asumsi yang disepakati dalam APBN, 4 indikator menunjukkan nilai merah. Hanya 3 yang capaiannya baik.

Empat indikator buruk:

1]. Pertumbuhan ekonomi yang diasumsikan 5,7 persen hanya dicapai sekitar 4,79 persen.

2]. Nilai tukar rupiah diasumsikan Rp12.500 per USD, realisasinya sampai sekarang Rp13.700 per USD.

3]. Lifting minyak diasumsikan 825 ribu barel per hari, ternyata hanya tercapai 780 ribu BPH.

4]. Terakhir lifting gas yang ditargetkan 2.221 ribu barel per hari setara minyak tercapai 1.195 ribu BPH setara minyak.

Tiga indikator baik:

1]. Inflasi yang diasumsikan lima persen dicapai lebih rendah yakni 3,35 persen.

2]. Suku bunga SPN 3 bulan yang ditargetkan 6,2 persen bisa dicapai 5,9 persen.

3]. Harga minyak dunia dari asumsi USD60 per barel menjadi USD50 per barel.

TAPI TAHUKAH ANDA???

Sebagaimana disebutkan oleh Ekonom INDEF Dr. Enny Sri Hartati, bahwa untuk indikator yang baik... 2 (dua) di antaranya adalah BUKAN PRESTASI INTERNAL Pemerintahan Jokowi melainkan pengaruh kondisi ekonomi global.

Seperti yang sudah kita pahami bersama, rendahnya laju inflasi karena pengaruh penurunan harga-harga komoditas secara global dan asumsi minyak tercapai karena anjloknya harga minyak dunia.

JADI, menurut Dr. Enny, dengan empat indikator menunjukkan nilai merah dan tiga biru, KOK DIBERIKAN NILAI C+ berarti dosennya sangat baik hati.

Ya iyalah, dosennya khan masih saudaranya sendiri, sesama PDIP :)

-Tara Palasara-