19 JAN 2016
Di dalam situs tersebut, pria yang bersembunyi di ibu kota ISIS, Raqqa, Suriah, menjelaskan bahwa serangan teror tersebut menargetkan polisi dan simbol barat yang berada di Tanah Air.
"Serangan tersebut adalah bentuk qishash terhadap serangan-serangan pasukan salibis terhadap kaum muslimin baik di Daulah Islam maupun di Indonesia," tulisnya seperti dikutip Rimanews, Selasa (19/1/2016).
Menurut dia, serangan mematikan tersebut merupakan pembalasan atas terbunuhnya 200 jiwa kaum Muslimin di Indonesia. Bahrun mengatakan mereka dibunuh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, yang ia sebut sebagai Densus Yesus.
Mengenai teror Thamrin, Bahrun sudah memberikan peringatannya melalui Komandan Syekh Abu Wardah-Santoso. "Meninggalnya beberapa orang dalam serangan tersebut, memberikan catatan kepada kita semua. Bahwa serangan junud Daulah Islam adalah sesuatu yang telah diserukan," ujarnya.
Selain itu, Bahrun yang pernah dipenjara karena memiliki amunisi ilegal juga meminta kepada masyarakat untuk menghindar dan menjauh terhadap kekufuran, kesyirikan, dan kemaksiatan. Dia juga mengajak warga untuk membenci pemerintah, kepolisian, dan setiap langkah yang memerangi Islam.
"Membenci setiap langkah mereka yang bersekutu terhadap asing dan salibis kapitalis yang menggerogoti kekayaan kaum muslimin," tulisnya.
Di akhir tulisan, pria berusia 32 tahun ini menyatakan peristiwa bom tersebut bukanlah ejekan, cemoohan, dan bukan pula tontonan, maupun sumber berita dan gosip.
"Takutlah terhadap setiap ucapan dan perbuatan yang akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat. Sungguh anak-anak yatim, dan orang-orang yang terdzalimi teramat dekat kedudukannya di akhirat bersama Allah dan Rasul-Nya," pungkasnya.
0 Response to "Bahrun Naim Kembali Ancam Masyarakat Indonesia"
Posting Komentar