Selasa, 26 Januari 2016 00:20
- Tak hanya mengungkap dan menangkap pelaku lain, penyidik juga menemukan fakta lain. Sebelum dibunuh, korban Fatriatul Faidah (12) terlebih dahulu disekap dan diperkosa secara bergilir oleh pamannya sendiri, Somad (34) dan empat pelaku lain.
Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol P Arianto mengungkapkan, dari keterangan para tersangka, korban sengaja diculik saat mengantar adiknya sekolah, Selasa (19/1). Kemudian, korban disekap dan diikat di rumah kosong tak jauh dari rumahnya. Melihat tubuh korban yang mulus dan tak berdaya, para tersangka memperkosanya secara bergilir.
Biadabnya, ide perkosaan tersebut muncul dari tersangka Somad yang tak lain adalah paman korban dan bekerja sebagai guru ngaji di kampungnya.
"Tadinya memang hanya mau mengambil motor, tapi ternyata korban juga diperkosa bergilir. Itu idenya dari tersangka Somad. Somad juga yang pertama kali memperkosanya," ungkap Arianto, Senin (25/1).
Saat diperkosa, korban berteriak dan melawan. Namun, dipukul oleh tersangka Toni sehingga membuat siswi kelas I SMP itu kembali pingsan.
"Tersangka A yang masih berusia 13 tahun juga ikut memperkosa, dia mendapat giliran terakhir," ujarnya.
Dalam keadaan pingsan dan penuh luka lebam di sekujur tubuhnya, korban dibuang ke kolam galian. Setelah itu motor korban jenis Honda Beat merah nomor polisi BG 4620 ZQ dijual ke kawasan Kenten Palembang seharga Rp 2 juta.
Dari hasilnya, tersangka Somad mendapat Rp 750 ribu, Toni menerima Rp 1 juta, tersangka A dapat bagian Rp 50 ribu, serta tersangka Rinto dan Rudi sisa pembagian.
"Para tersangka menikmati uang penjualan motor korban. Saat ini mereka masih jalani pemeriksaan," pungkasnya.
Diketahui, jasad Fatriatul Fahidah atau kerap dipanggil Fatri (12) ditemukan di kolam galian di Jalan Talang Keramat, Lorong Perjuangan, Kelurahan Talang Keramat, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Rabu (20/1) pukul 15.00 WIB. Dugaan saat itu, siswi kelas I SMP itu jadi korban begal karena sepeda motornya jenis Honda Beat hilang. Saat dilakukan pengangkatan, dari mulut dan hidung korban yang tinggal sekitar lokasi penemuan itu mengeluarkan darah. Sejumlah luka lebam juga ditemukan di tubuhnya.
Beberapa hari berselang, polisi meringkus dua tersangka, yakni Somad (34) dan Toni (30). Somad adalah paman korban. Dia menjadi dalang perampokan, pembunuhan, dan perkosaan terhadap korban karena terbelit utang sabu sebesar Rp 750 ribu.
Dari hasil pengembangan, tiga tersangka lain berhasil diringkus. Mereka adalah Rinto (27), Rudi (17) dan satu pelaku yang masih berusia 13 tahun berinisial A.
0 Response to "Sebelum tewas, siswi Fatri diperkosa bergilir oleh paman & 4 pelaku"
Posting Komentar