Senin, 22 Februari 2016 | 15:31 WIB
CAROLINA SELATAN Kandidat
Calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump membuktikan diri bukan
lagi calon lelucon yang tidak mempunyai peluang memenangi tiket ke
Gedung Putih.
Konglomerat real estat itu meraih kemenangan meyakinkan di pemilihan pendahuluan (primary) di negara bagian Carolina Selatan, Minggu (21/2/2016) WIB.
Dengan raihan 32,5 persen, Trump unggul 10 poin dari Senator Florida Marco Rubio yang menempati peringkat kedua.
Ini merupakan kemenangan kedua bagi Trump, setelah minggu lalu dia melibas lawannya di New Hampshire.
Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan status pebisnis kontroversial itu sebagai calon favorit untuk memenangi nominasi Partai Republik.
Kemenangan di Carolina Selatan menjadi lebih spesial karena di tengah segala pernyataan kontroversialnya --terutama polemiknya dengan Paus Fransiskus, Trump mampu menang di wilayah yang didominasi kaum evangelikal yang konservatif.
Trump juga mempermalukan salah satu rivalnya, Ted Cruz. Senator dari Texas ini memang populer di kalangan pemilih evangelikal, dan berharap dapat meraih hasil positif di Carolina Selatan.
Apa daya, alih-alih meraih kemenangan, Cruz malahan tergelincir ke peringkat ketiga di belakang Rubio.
Lantas, apakah dengan kemenangan ini Trump tidak terhentikan untuk memenangi tiket capres Partai Republik?
Momentum politik memang sedang bersama Trump menuju ke pemilihan berikutnya di Nevada dan "Super Tuesday", 1 Maret mendatang.
"Super Tuesday" adalah hari pemilihan di mana 14 negara bagian yang didominasi negara bagian selatan akan serentak melakukan pemungutan suara.
Namun, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa Trump tidak terhentikan.
Ted Cruz yang terkenal dengan ideologi konservatifnya yang keras dan populer di negara bagian Selatan yang mayoritas demografi pemilihnya sealiran dengannya, menargetkan meraih sejumlah kemenangan di "Super Tuesday".
Sementara itu, Rubio hampir pasti menjadi calon pilihan elit partai untuk menghentikan dua sosok “outsider” Trump dan Cruz.
Jalan Rubio semakin terbuka setelah pesaing beratnya mantan Gubernur Florida yang juga mentor politiknya Jeb Bush memilih menyudahi kampanyenya setelah hasil buruk di Carolina Selatan.
Senator kharismatik berdarah Amerika Kuba itu berharap tidak tampil buruk di "Super Tuesday" sebelum primary bergerak ke negara-negara bagian moderat yang jauh lebih bersahabat dengannya.
Satu hal yang mulai jelas setelah hasil di Carolina Selatan adalah pertempuran memenangkan nominasi capres Republik akan menjadi persaingan tiga orang, antara Trump, Cruz, dan Rubio.
Sejauh ini, masih ada dua calon yang tersisa yaitu Gubernur Ohio John Kasich dan pakar bedah saraf Ben Carson. Namun, kedua kandidat ini tidak memiliki prospek realistis dan diyakini akan mundur dari bursa capres dalam waktu dekat.
Konglomerat real estat itu meraih kemenangan meyakinkan di pemilihan pendahuluan (primary) di negara bagian Carolina Selatan, Minggu (21/2/2016) WIB.
Dengan raihan 32,5 persen, Trump unggul 10 poin dari Senator Florida Marco Rubio yang menempati peringkat kedua.
Ini merupakan kemenangan kedua bagi Trump, setelah minggu lalu dia melibas lawannya di New Hampshire.
Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan status pebisnis kontroversial itu sebagai calon favorit untuk memenangi nominasi Partai Republik.
Kemenangan di Carolina Selatan menjadi lebih spesial karena di tengah segala pernyataan kontroversialnya --terutama polemiknya dengan Paus Fransiskus, Trump mampu menang di wilayah yang didominasi kaum evangelikal yang konservatif.
Trump juga mempermalukan salah satu rivalnya, Ted Cruz. Senator dari Texas ini memang populer di kalangan pemilih evangelikal, dan berharap dapat meraih hasil positif di Carolina Selatan.
Apa daya, alih-alih meraih kemenangan, Cruz malahan tergelincir ke peringkat ketiga di belakang Rubio.
Lantas, apakah dengan kemenangan ini Trump tidak terhentikan untuk memenangi tiket capres Partai Republik?
Momentum politik memang sedang bersama Trump menuju ke pemilihan berikutnya di Nevada dan "Super Tuesday", 1 Maret mendatang.
"Super Tuesday" adalah hari pemilihan di mana 14 negara bagian yang didominasi negara bagian selatan akan serentak melakukan pemungutan suara.
Namun, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa Trump tidak terhentikan.
Ted Cruz yang terkenal dengan ideologi konservatifnya yang keras dan populer di negara bagian Selatan yang mayoritas demografi pemilihnya sealiran dengannya, menargetkan meraih sejumlah kemenangan di "Super Tuesday".
Sementara itu, Rubio hampir pasti menjadi calon pilihan elit partai untuk menghentikan dua sosok “outsider” Trump dan Cruz.
Jalan Rubio semakin terbuka setelah pesaing beratnya mantan Gubernur Florida yang juga mentor politiknya Jeb Bush memilih menyudahi kampanyenya setelah hasil buruk di Carolina Selatan.
Senator kharismatik berdarah Amerika Kuba itu berharap tidak tampil buruk di "Super Tuesday" sebelum primary bergerak ke negara-negara bagian moderat yang jauh lebih bersahabat dengannya.
Satu hal yang mulai jelas setelah hasil di Carolina Selatan adalah pertempuran memenangkan nominasi capres Republik akan menjadi persaingan tiga orang, antara Trump, Cruz, dan Rubio.
Sejauh ini, masih ada dua calon yang tersisa yaitu Gubernur Ohio John Kasich dan pakar bedah saraf Ben Carson. Namun, kedua kandidat ini tidak memiliki prospek realistis dan diyakini akan mundur dari bursa capres dalam waktu dekat.
0 Response to "Akankah Donald Trump Terus Berkibar?"
Posting Komentar