Senin, 22 Februari 2016 / 09:09 WIB
SINGAPURA.
Kilau emas sedikit meredup menyusul potensi kenaikan suku bunga Amerika
Serikat (AS) pasca rilis data inflasi, Jumat (19/2) kemarin.
Di mana, data inflasi AS (Consumer Price Index) per Januari 2016 yang tercatat 0% (mom), lebih baik dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya yang minus 0,1% (mom).
Mengacu data Bloomberg, kontrak emas untuk pengiriman segera turun sebanyak 0,3 % menjadi U$ 1.223,67 per ons troi, dan diperdagangkan di US$ 1.224,07 pukul 9:22 waktu Singapura, Senin (22/2).
Si kuning mundur 0,9 % pekan lalu karena indeks MSCI Asia Pacific naik 5,9 %, terbesar sejak Desember 2011.
Emas telah meningkat 15 % tahun ini di tengah tanda-tanda pelemahan ekonomi global dan turunnya harga komoditas. Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan biaya hidup di AS tidak termasuk makanan dan bahan bakar meningkat pada bulan Januari paling dalam lebih dari empat tahun.
Di mana, data inflasi AS (Consumer Price Index) per Januari 2016 yang tercatat 0% (mom), lebih baik dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya yang minus 0,1% (mom).
Mengacu data Bloomberg, kontrak emas untuk pengiriman segera turun sebanyak 0,3 % menjadi U$ 1.223,67 per ons troi, dan diperdagangkan di US$ 1.224,07 pukul 9:22 waktu Singapura, Senin (22/2).
Si kuning mundur 0,9 % pekan lalu karena indeks MSCI Asia Pacific naik 5,9 %, terbesar sejak Desember 2011.
Emas telah meningkat 15 % tahun ini di tengah tanda-tanda pelemahan ekonomi global dan turunnya harga komoditas. Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan biaya hidup di AS tidak termasuk makanan dan bahan bakar meningkat pada bulan Januari paling dalam lebih dari empat tahun.
0 Response to "Emas turun terseret rilis data inflasi AS"
Posting Komentar