Rabu, 24 Februari 2016 / 12:18 WIB
Ada
134 saham bergerak turun, 108 saham bergerak naik, 82 saham stagnan. Di
sesi pertama ini melibatkan 1,66 miliar lot saham dengan nilai
transaksi mencapai Rp 2,19 triliun.
Enam indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor aneka industri memimpin pelemahan 2,74%.
Sementara, empat sektor lainnya menghijau antara lain; perdagangan naik 0,58%, keuangan naik 0,37%, konstruksi naik 0,33%, dan barang konsumsi naik 0,15%.
Pelemahan IHSG juga dipicu aksi jual asing. Di pasar reguler, net sell asing Rp 151,316 miliar dan net sell asing keseluruhan perdagangan sebesar Rp 211,792 miliar.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Tambang Batubara Bukit Asam tbk (PTBA) turun 5,67% ke Rp 4.905, PT Astra International Tbk (ASII) turun 3,45%, dan PT United Tractors tbk (UNTR) turun 2,83% ke Rp 14.600.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Bank Tabungan Negara (BBTN) naik 5,52% ke Rp 1.530, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 4,84% ke Rp 7.575, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 3,69% ke Rp 16.850.
Hari ini, pasar saham dan mata uang di negara berkembang Asia tengah muram. Penyebabnya dipicu minyak yang kembali turun.
Minyak mentah di New York bertahan di bawah US$ 32 per barel setelah meluncur di sesi terakhir pasca komentar Menteri Minyak Iran yang menegaskan upaya pembekuan produksi minyak yang digagas Arab Saudi dan Rusia adalah konyol.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,7 % menjadi 739,53 pukul 12:11 di Hong Kong. Indeks telah turun 6,9 % tahun ini.
Ringgit Malaysia paling melemah, jatuh 1%. Won Korea Selatan turun 0,3 % karena upaya AS untuk menggelar sistem pertahanan rudal di negeri itu memicu kekhawatiran memanaskan hubungan ekonomi dengan China. Rupiah Indonesia tergelincir 0,2 % sementara yuan turun 0,1 %.
Enam indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor aneka industri memimpin pelemahan 2,74%.
Sementara, empat sektor lainnya menghijau antara lain; perdagangan naik 0,58%, keuangan naik 0,37%, konstruksi naik 0,33%, dan barang konsumsi naik 0,15%.
Pelemahan IHSG juga dipicu aksi jual asing. Di pasar reguler, net sell asing Rp 151,316 miliar dan net sell asing keseluruhan perdagangan sebesar Rp 211,792 miliar.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Tambang Batubara Bukit Asam tbk (PTBA) turun 5,67% ke Rp 4.905, PT Astra International Tbk (ASII) turun 3,45%, dan PT United Tractors tbk (UNTR) turun 2,83% ke Rp 14.600.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Bank Tabungan Negara (BBTN) naik 5,52% ke Rp 1.530, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 4,84% ke Rp 7.575, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 3,69% ke Rp 16.850.
Hari ini, pasar saham dan mata uang di negara berkembang Asia tengah muram. Penyebabnya dipicu minyak yang kembali turun.
Minyak mentah di New York bertahan di bawah US$ 32 per barel setelah meluncur di sesi terakhir pasca komentar Menteri Minyak Iran yang menegaskan upaya pembekuan produksi minyak yang digagas Arab Saudi dan Rusia adalah konyol.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,7 % menjadi 739,53 pukul 12:11 di Hong Kong. Indeks telah turun 6,9 % tahun ini.
Ringgit Malaysia paling melemah, jatuh 1%. Won Korea Selatan turun 0,3 % karena upaya AS untuk menggelar sistem pertahanan rudal di negeri itu memicu kekhawatiran memanaskan hubungan ekonomi dengan China. Rupiah Indonesia tergelincir 0,2 % sementara yuan turun 0,1 %.
0 Response to "IHSG tergelincir mengekor bursa Asia karena minyak"
Posting Komentar