Rabu, 24 Februari 2016 / 21:31 WIB
JAKARTA.
Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan
terpilih diharapkan agar tidak fokus pada profit oriented atau mencari
keuntungan semata. Hal ini dikarenakan mayoritas dari jajaran direksi
terpilih berlatar belakang dari kalangan keuangan dan perbankan.
Koordinator Nasional Masyarakat Pedulu BPJS Hery Susanto mengatakan, direksi BPJS Ketenagakerjaan harus mengutamakan program BPJS bagi peserta baik dari kalangan pekerja dan masyarakat luas. "Peningkatan peserta dan menarik iuran memang penting, namun manfaat BPJS bagi peserta harus menjadi yang substansi bukan menjadi agenda ke sekian," kata Hery, Rabu (24/2).
Seperti diketahui, dari nama-nama direksi BPJS Ketenagakerjaan yang telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Agus Susanto, Krisna Syarif, Evi Afiatin, Sumarjono, dan Amran Nasution memiliki latar belakang sektor perbankan. Sedangkan sisanya, hanya satu orang direksi yang berasal dari dalam BPJS Ketenagakerjaan yakni Enda Ilyas Lubis, dan sedangkan Naufal sebelumnya menjabat sebagai direksi SDM di LKBN antara.
Hery khawatir dengan komposisi direksi saat ini akan makin menjauhkan aspek manfaat program untuk peserta. Bahkan malah akan menjauhkan dengan substansi harapan Publik dalam era baru BPJS sekarang ini. Bila semangat yang dikejar demikian, maka tidak akan lebih baik dari era direksi sebelumnya.
Beberapa persoalan yang harus dievaluasi dari direksi yang lama diantaranya adalah mengenai kemanfaatan bagi peserta, seperti urusan Jaminan Hari Tua (JHT) yang lambat, iuran dana pensiun, rusun bagi pekerja, sosialisasi program dan mutasi karyawan.
Koordinator Nasional Masyarakat Pedulu BPJS Hery Susanto mengatakan, direksi BPJS Ketenagakerjaan harus mengutamakan program BPJS bagi peserta baik dari kalangan pekerja dan masyarakat luas. "Peningkatan peserta dan menarik iuran memang penting, namun manfaat BPJS bagi peserta harus menjadi yang substansi bukan menjadi agenda ke sekian," kata Hery, Rabu (24/2).
Seperti diketahui, dari nama-nama direksi BPJS Ketenagakerjaan yang telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Agus Susanto, Krisna Syarif, Evi Afiatin, Sumarjono, dan Amran Nasution memiliki latar belakang sektor perbankan. Sedangkan sisanya, hanya satu orang direksi yang berasal dari dalam BPJS Ketenagakerjaan yakni Enda Ilyas Lubis, dan sedangkan Naufal sebelumnya menjabat sebagai direksi SDM di LKBN antara.
Hery khawatir dengan komposisi direksi saat ini akan makin menjauhkan aspek manfaat program untuk peserta. Bahkan malah akan menjauhkan dengan substansi harapan Publik dalam era baru BPJS sekarang ini. Bila semangat yang dikejar demikian, maka tidak akan lebih baik dari era direksi sebelumnya.
Beberapa persoalan yang harus dievaluasi dari direksi yang lama diantaranya adalah mengenai kemanfaatan bagi peserta, seperti urusan Jaminan Hari Tua (JHT) yang lambat, iuran dana pensiun, rusun bagi pekerja, sosialisasi program dan mutasi karyawan.
0 Response to "BPJS Ketenagakerjaan diminta tidak profit oriented"
Posting Komentar