Rabu, 24 Februari 2016 / 17:28 WIB
JAKARTA.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak
bervariasi dan cenderung menguat pada pergerakan besok hari. Pasalnya,
indikator teknikal indeks menunjukkan sinyal potensi penguatan.
Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, secara teknikal, IHSG berhasil bertahan pada support MA25 dan membentuk bullish candles sehingga berpotensi rebound dan fase break pada support MA200.
Sementara indikator stochastic berpotensi golden-cross pada area overbought. "Kita perkirakan IHSG akan bergerak mixed mencoba menguat dengan range pergerakan 4.635-4.715," kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (24/2).
Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak mixed dan ditutup menguat tipis 3,67 poin atau 0,08% di level 4.657,72 dengan volume yang relatif moderat. Investor asing terlihat melakukan aksi jual sebesar Rp 342,82 miliar.
Lanjar bilang, faktor penyebab pergerakan yang relatif konsolidasi antara lain pelemahan bursa Asia, nilai tukar rupiah dan beberapa laporan kinerja emiten perbankan serta emiten favorit yang terlihat mengecewakan.
Mayoritas bursa Asia masih melanjutkan penurunan seiring pelemahan nilai tukar yuan setelah bank sentral memangkas suku bunga di level terendah. Selain itu, penurunan harga minyak yang disebabkan melonjaknya persediaan minyak di AS menjadi sorotan investor untuk berpindah ke aset safe haven.
Sedangkan bursa Eropa dibuka melanjutkan trend bearish-nya hingga rata-rata minus 1%. Investor kembali menilai prospek pertumbuhan global dan valuasi di tengah melemahnya harga minyak dunia.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang akan mempengaruhi pergerakan pasar adalah dirilisnya data tingkat inflasi di Eropa dan tingkat pengangguran di AS.
Sejalan dengan Lanjar, David Sutyanto, kepala riset First Asia Capital optimistis indeks menguat. Menurutnya indeks seharusnya dapat menguat sekali lagi setelah laporan keuangan keluar. Perkiraannya indeks berada di rentang 4.610-4.700 cenderung naik.
Selain itu, sentimen dari global juga mungkin pengaruhi indeks. Nanti malam akan ada rilis data cadangan minyak di Amerika Serikat, ekspektasinya akan turun menjadi 19,8 juta barrel per hari atau turun 0,2% dari tahun sebelumnya. Jika sesuai ekspektasi, ini akan membuat harga minyak rebound dan mendorong naik indeks global secara keseluruhan, termasuk ihsg.
Sentimen lainnya datang dari Inggris. Inggris akan rilis data revisi produk domestik bruto (PDB), data ini ekspektasinya flat artinya sama saja dengan tahun lalu di 0,5%.
Jika sesuai ekspektasi atau bahkan lebih baik, investor akan menganggap perekonomian Eropa tengah baik. Dus, investor masuk pasar saham.
Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, secara teknikal, IHSG berhasil bertahan pada support MA25 dan membentuk bullish candles sehingga berpotensi rebound dan fase break pada support MA200.
Sementara indikator stochastic berpotensi golden-cross pada area overbought. "Kita perkirakan IHSG akan bergerak mixed mencoba menguat dengan range pergerakan 4.635-4.715," kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (24/2).
Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak mixed dan ditutup menguat tipis 3,67 poin atau 0,08% di level 4.657,72 dengan volume yang relatif moderat. Investor asing terlihat melakukan aksi jual sebesar Rp 342,82 miliar.
Lanjar bilang, faktor penyebab pergerakan yang relatif konsolidasi antara lain pelemahan bursa Asia, nilai tukar rupiah dan beberapa laporan kinerja emiten perbankan serta emiten favorit yang terlihat mengecewakan.
Mayoritas bursa Asia masih melanjutkan penurunan seiring pelemahan nilai tukar yuan setelah bank sentral memangkas suku bunga di level terendah. Selain itu, penurunan harga minyak yang disebabkan melonjaknya persediaan minyak di AS menjadi sorotan investor untuk berpindah ke aset safe haven.
Sedangkan bursa Eropa dibuka melanjutkan trend bearish-nya hingga rata-rata minus 1%. Investor kembali menilai prospek pertumbuhan global dan valuasi di tengah melemahnya harga minyak dunia.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang akan mempengaruhi pergerakan pasar adalah dirilisnya data tingkat inflasi di Eropa dan tingkat pengangguran di AS.
Sejalan dengan Lanjar, David Sutyanto, kepala riset First Asia Capital optimistis indeks menguat. Menurutnya indeks seharusnya dapat menguat sekali lagi setelah laporan keuangan keluar. Perkiraannya indeks berada di rentang 4.610-4.700 cenderung naik.
Selain itu, sentimen dari global juga mungkin pengaruhi indeks. Nanti malam akan ada rilis data cadangan minyak di Amerika Serikat, ekspektasinya akan turun menjadi 19,8 juta barrel per hari atau turun 0,2% dari tahun sebelumnya. Jika sesuai ekspektasi, ini akan membuat harga minyak rebound dan mendorong naik indeks global secara keseluruhan, termasuk ihsg.
Sentimen lainnya datang dari Inggris. Inggris akan rilis data revisi produk domestik bruto (PDB), data ini ekspektasinya flat artinya sama saja dengan tahun lalu di 0,5%.
Jika sesuai ekspektasi atau bahkan lebih baik, investor akan menganggap perekonomian Eropa tengah baik. Dus, investor masuk pasar saham.
0 Response to "Besok, IHSG berpeluang menguat"
Posting Komentar