Minggu, 28 Februari 2016 / 17:48 WIB
JAKARTA.
Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas akan mengevaluasi pelaksanaan program Tol Laut yang
dijalankan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama satu
tahun belakangan ini. Evaluasi rencananya akan dilakukan dengan
melibatkan konsultan dari Jerman.
Bambang Prihartono, Direktur Transportasi Bappenas mengatakan, setidaknya ada beberapa poin yang akan menjadi bahan evaluasi pemerintah dalam pelaksanaan Program Tol Laut. Pertama, efektivitas program Tol Laut dalam mengatasi permasalahan distribusi logistik antar pulau di seluruh wilayah Indonesia.
Kedua, infrastruktur penunjang program Tol Laut, seperti; pelabuhan maupun armada kapal apakah sudah menunjang program tersebut. "Kami akan segera mulai dan 2017 akan diumumkan hasilnya," kata Bambang akhir pekan lalu.
Sebagai catatan saja, sejak dicanangkan pada awal masa pemerintahan Presiden Jokowi, program Tol Laut sudah menjangkau beberapa wilayah di Indonesia. Berdasarkan data Bappenas, program tersebut sudah mampu menghubungkan dan melayani beberapa rute pelayaran.
Pelayaran tersebut salah satunya rute Tempuran Emas Line dengan rute; Bitung- Makassar- Tanjung Perak- Tanjung Priok dan Belawan pulang pergi dengan frekuensi pelayaran mencapai tiga kali sebulan.
Selain itu ada juga, rute Pelayaran Meratus Line dengan rute; Tanjung Priok- Balawan- Tanjung Priok- Makassar pulang pergi yang frekuensinya mencapai empat kali sebulan. "Memang sebagian yang baru jalan, dan kebanyakan di daerah barat," katanya.
Bambang mengatakan, dari hasil evaluasi yang dilakukan tersebut, nantinya pihaknya akan membuat daftar masalah yang masih mengganjal pelaksanaan program Tol Laut. Selain itu, pihaknya juga akan membuat rekomendasi perbaikan untuk masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan program tersebut.
"Jadi nanti kalau tidak sesuai harapan, apa masalahnya, rekomendasi apa yang harus dilakukan nanti kami berikan," katanya
Bambang Prihartono, Direktur Transportasi Bappenas mengatakan, setidaknya ada beberapa poin yang akan menjadi bahan evaluasi pemerintah dalam pelaksanaan Program Tol Laut. Pertama, efektivitas program Tol Laut dalam mengatasi permasalahan distribusi logistik antar pulau di seluruh wilayah Indonesia.
Kedua, infrastruktur penunjang program Tol Laut, seperti; pelabuhan maupun armada kapal apakah sudah menunjang program tersebut. "Kami akan segera mulai dan 2017 akan diumumkan hasilnya," kata Bambang akhir pekan lalu.
Sebagai catatan saja, sejak dicanangkan pada awal masa pemerintahan Presiden Jokowi, program Tol Laut sudah menjangkau beberapa wilayah di Indonesia. Berdasarkan data Bappenas, program tersebut sudah mampu menghubungkan dan melayani beberapa rute pelayaran.
Pelayaran tersebut salah satunya rute Tempuran Emas Line dengan rute; Bitung- Makassar- Tanjung Perak- Tanjung Priok dan Belawan pulang pergi dengan frekuensi pelayaran mencapai tiga kali sebulan.
Selain itu ada juga, rute Pelayaran Meratus Line dengan rute; Tanjung Priok- Balawan- Tanjung Priok- Makassar pulang pergi yang frekuensinya mencapai empat kali sebulan. "Memang sebagian yang baru jalan, dan kebanyakan di daerah barat," katanya.
Bambang mengatakan, dari hasil evaluasi yang dilakukan tersebut, nantinya pihaknya akan membuat daftar masalah yang masih mengganjal pelaksanaan program Tol Laut. Selain itu, pihaknya juga akan membuat rekomendasi perbaikan untuk masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan program tersebut.
"Jadi nanti kalau tidak sesuai harapan, apa masalahnya, rekomendasi apa yang harus dilakukan nanti kami berikan," katanya
0 Response to "Program Tol Laut akan dievaluasi"
Posting Komentar