Minggu, 28 Februari 2016 / 18:14 WIB
JAKARTA.
Berbagai perbaikan izin berusaha yang dilakukan pemerintah sepertinya
belum begitu memuaskan investor. Terutama investor asing, yang
menganggap langkah pemerintah belum cukup bagus.
Managing Director China-ASEAN Investment Cooperation Fund (CAF) Daniel Hui mengatakan, pemerintah saat ini memang sudah sangat terbuka bagi investor asing. Namun, masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki dalam merealisasikan kebijakan.
Terutama, kebijakan yang terkait dengan menjaga iklim investasi. Beberapa catatan, yang diberikan Daniel di antaranya lebih banyak sektor yang dibuka untuk investor asing, mengurangi hambatan birokrasi, dan memberantas tindak pidana korupsi.
Daniel mengaku, CAF merupakan salah satu investor jangka panjang di Indonesia. Selama ini mereka menempatkan dananya dalam beberapa proyek seperti kelistrikan, sumber daya mineral dan infrastruktur.
Khusus untuk infrastruktur Ia mengeluhkan masalah pembebasan lahan, seperti dalam proyek jalan tol. "Saya berharap pemerintah bisa berbuat lebih baik," kata Daniel, Kamis (25/2) lalu.
Ke depan, Ia melihat objek investasi yang menarik di Indonesia akan bergeser dari sumber daya mineral. Beberapa sektor yang akan menjadi primadona di Indonesia adalah perdagangan elektronik, logistik, dan barang konsumsi.
Namun demikian, dari sebagian catatan itu Ia menyambut positif upaya pemerintah dalam menjaga iklim investasi. Oleh karenanya, dibandingkan negara lain di ASEAN Indonesia masih ada di daftar paling tinggi negara tujuan investasi.
Sementara itu, ekonomi Nomura Holdings Inc Euben Paracuelles menilai masalah dari kebijakan pemerintah Indonesia yang sulit berubah adalah soal eksekusi di lapangan. Oleh karenanya, meski kebijakan yang dikeluarkan mendukung investor, selalu bermasalah di lapangan.
Hal tersebut seperti yang diakui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Yang menyebut kendala dalam menjaga iklim investasi adalah tumpang tindihnya aturan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga sulit terlaksana.
Saat ini, pemerintah sedang menyisir berbagai aturan yang tidak ramah dalam berusaha. Semua aturan yang menghambat akan diperbaiki, guna mendorong kepercayaan investor terhadap Indonesia. Perbaikan kemudahan berusaha itu juga dilakukan dalam upaya memperbaiki peringkat kemudahan berusaha di mata Bank Dunia.
Managing Director China-ASEAN Investment Cooperation Fund (CAF) Daniel Hui mengatakan, pemerintah saat ini memang sudah sangat terbuka bagi investor asing. Namun, masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki dalam merealisasikan kebijakan.
Terutama, kebijakan yang terkait dengan menjaga iklim investasi. Beberapa catatan, yang diberikan Daniel di antaranya lebih banyak sektor yang dibuka untuk investor asing, mengurangi hambatan birokrasi, dan memberantas tindak pidana korupsi.
Daniel mengaku, CAF merupakan salah satu investor jangka panjang di Indonesia. Selama ini mereka menempatkan dananya dalam beberapa proyek seperti kelistrikan, sumber daya mineral dan infrastruktur.
Khusus untuk infrastruktur Ia mengeluhkan masalah pembebasan lahan, seperti dalam proyek jalan tol. "Saya berharap pemerintah bisa berbuat lebih baik," kata Daniel, Kamis (25/2) lalu.
Ke depan, Ia melihat objek investasi yang menarik di Indonesia akan bergeser dari sumber daya mineral. Beberapa sektor yang akan menjadi primadona di Indonesia adalah perdagangan elektronik, logistik, dan barang konsumsi.
Namun demikian, dari sebagian catatan itu Ia menyambut positif upaya pemerintah dalam menjaga iklim investasi. Oleh karenanya, dibandingkan negara lain di ASEAN Indonesia masih ada di daftar paling tinggi negara tujuan investasi.
Sementara itu, ekonomi Nomura Holdings Inc Euben Paracuelles menilai masalah dari kebijakan pemerintah Indonesia yang sulit berubah adalah soal eksekusi di lapangan. Oleh karenanya, meski kebijakan yang dikeluarkan mendukung investor, selalu bermasalah di lapangan.
Hal tersebut seperti yang diakui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Yang menyebut kendala dalam menjaga iklim investasi adalah tumpang tindihnya aturan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga sulit terlaksana.
Saat ini, pemerintah sedang menyisir berbagai aturan yang tidak ramah dalam berusaha. Semua aturan yang menghambat akan diperbaiki, guna mendorong kepercayaan investor terhadap Indonesia. Perbaikan kemudahan berusaha itu juga dilakukan dalam upaya memperbaiki peringkat kemudahan berusaha di mata Bank Dunia.
0 Response to "Investor asing masih keluhkan iklim berinvestasi"
Posting Komentar