Harga Minyak Jeblok, Menteri ESDM: Perusahaan Minyak Harus Efisiensi

Rabu, 20/01/2016 16:49 WIB
Harga Minyak Jeblok, Menteri ESDM: Perusahaan Minyak Harus Efisiensi

Jakarta -Jatuhnya harga minyak dunia sepertinya sulit untuk tertahan lagi. Hari ini, harga minyak menuju US$ 27/barel. Perusahaan minyak dan gas tak punya pilihan lain, selain melakukan efisiensi untuk bisa bertahan.

"Saya yakin sih industri akan mencari keseimbangan baru. Dengan cara apa? Dengan cara efisiensi, dengan cara berlomba menjadi produsen yang paling efisien," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Sudirman mengakui, hal tersebut menjadi perhatian semua pihak di dunia. Pasokan minyak diperkirakan terus melimpah, terutama pasca sanksi Iran dicabut.

"Saya kira seluruh dunia pasti melihat dengan cermat ya perkembangan harga minyak, karena stoknya berlimpah, lalu non konvensional stoknya melimpah, tapi juga ada sanksi yang dicabut kan dari Iran, sehingga Iran sebentar lagi akan masuk ke pasar lagi dengan jumlah yang cukup besar juga, dengan demikian, semua sedang memperhatikan itu," jelasnya.

Selain itu, Sudirman menyatakan tengah mengkaji untuk membuat aturan yang memudahkan industri migas dalam negeri.

"Secara mendorong industri, mendorong pertumbuhan industri, bagaimana caranya dengan aturan baru yang bisa memudahkan, dengan pemberian insentif, itu yang sedang kita pikirkan," tegas Sudirman.

Menurut Sudirman langkah tersebut cukup bijak. Indonesia merupakan importir, namun juga sekaligus mengekspor minyak. Sehingga berbagai risiko bisa diminimalisir. "Jadi kita menyikapi dengan bijak saja," imbuhnya.

Seperti diketahui, International Energy Agency telah memberikan peringatan kepada industri migas dunia, bahwa pasar minyak dunia akan tetap kelebihan pasokan di tahun ini. Anjloknya harga minyak ikut menghantam pasar saham Asia di hari ini.

Harga kontrak berjangka minyak produksi AS turun 97 sen (0,34%) menjadi US$ 27,49/barel. Ini merupakan angka terendah sejak September 2003. Setelah pada penutupan berada turun 96 sen atau 3,26%.

Sementara minyak jenis Brent, harganya turun 61 sen (2,1%) menjadi US$ 28,15/barel. Setelah akhirnya ditutup turun 21 sen atau 0,7%.

0 Response to "Harga Minyak Jeblok, Menteri ESDM: Perusahaan Minyak Harus Efisiensi"

Posting Komentar