Minggu, 07 Februari 2016 / 11:47 WIB
JAKARTA. Pedagang buah di Bali menyebutkan
harga apel merah melonjak menjelang Hari Raya Galungan, 10 Februari 2016
untuk dipergunakan sebagai sarana ritual umat Hindu di Pulau Dewata.
Kenaikan harga apel merah ini disebabkan distribusi tersendat dari Pulau Jawa akibat pengaruh terputusnya jembatan di Kabupaten Negara, Bali beberapa waktu lalu, kata Komang Sri, seorang pedagang buah di Pasar Kumbasari, Denpasar, Bali, Minggu.
Kenaikan harga buah apel merah itu, menurut dia, disebabkan pengiriman terlambat akibat banyak truk-truk pengangkut buah mengubah jalur perjalanannya sehingga menambah ongkos atau biaya bongkar muat dan bahan bakar.
Ia menuturkan menjelang Hari Raya Galungan harga apel merah yang dijualnya itu dibandrol dengan harga Rp50.000 per kilogramnya atau naik Rp20.000 dari harga sebelumnya Rp30.000/kg.
Akibat melonjaknya harga buah apel merah itu, lanjut dia, konsumen cenderung beraling membeli buah yang lebih murah, sehingga persediaan apel merah saat ini cukup banyak.
"Pembeli apel merah tidak seramai seperti Hari Raya Galungan sebelumnya. Saat ini saja baru dapat menjual 10 kilogram apel merah, dibandingkan menjelang Hari Raya Galungan enam bulan lalu, mampu menjual 20 kg hingga 35 kg per harinya," ujar Komang.
Ia menambahkan hargan buah jenis lainnya seperti salak, apel hijau, jeruk kintamani, jeruk lumajang, sirsak, mangga, pir, rambutan dan avokado harganya cederung stabil dan belum ada kenaikan harga.
"Untuk harga salak saat ini Rp15.000 per kilogramnya, apel hijau Rp25.000/kg, jeruk kintamani Rp15.000/kg, jeruk Lumajang Rp25.000/kg, sirsak Rp12.000, mangga Rp20.000/kg, rambutan 15.000/kg dan avokado Rp12.000/kg," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Wayan Agustini, seorang pedagang di Pasar Badung, Bali. Dia mengatakan harga apel merah sudah mengalami kenaikan sejak Sabtu (6/2) lalu, akibat menipisnya stok di agen distributor.
"Kenaikan harga apel merah saat ini, karena pengiriman dari Jawa terhambat sehingga pemasok buah tersebut menaikkan harganya," ujarnya.
Ia mengatakan, harga apel merah saat ini kisaran Rp49.000/kg hingga Rp51.000/kg yang sebelum Hari Raya Galungan harganya masih stabil kisaran Rp31.000/kg.
Untuk permintaan konsumen akan buah apel itu, kata dia, tidak terlalu ramai seperti Hari Raya Galungan sebelumnya, karena banyaknya pesaing buah yang memberikan harga bervariasi.
Selain menjual buah apel merah, dia juga menjual buah-buah lainnya yakni jeruk mandarin, jeruk lumajang, pir hijau, apel fuji, apel hijau, mangga harum manis, anggur merah, anggur hijau, lemon, sirsak, avokado, pisang, rambutan, salak pondok dan sawo.
"Harga buah selain apel merah masih cenderung stabil, sehingga permintaan buah tersebut masih banyak diburu konsumen," ujarnya.
Kenaikan harga apel merah ini disebabkan distribusi tersendat dari Pulau Jawa akibat pengaruh terputusnya jembatan di Kabupaten Negara, Bali beberapa waktu lalu, kata Komang Sri, seorang pedagang buah di Pasar Kumbasari, Denpasar, Bali, Minggu.
Kenaikan harga buah apel merah itu, menurut dia, disebabkan pengiriman terlambat akibat banyak truk-truk pengangkut buah mengubah jalur perjalanannya sehingga menambah ongkos atau biaya bongkar muat dan bahan bakar.
Ia menuturkan menjelang Hari Raya Galungan harga apel merah yang dijualnya itu dibandrol dengan harga Rp50.000 per kilogramnya atau naik Rp20.000 dari harga sebelumnya Rp30.000/kg.
Akibat melonjaknya harga buah apel merah itu, lanjut dia, konsumen cenderung beraling membeli buah yang lebih murah, sehingga persediaan apel merah saat ini cukup banyak.
"Pembeli apel merah tidak seramai seperti Hari Raya Galungan sebelumnya. Saat ini saja baru dapat menjual 10 kilogram apel merah, dibandingkan menjelang Hari Raya Galungan enam bulan lalu, mampu menjual 20 kg hingga 35 kg per harinya," ujar Komang.
Ia menambahkan hargan buah jenis lainnya seperti salak, apel hijau, jeruk kintamani, jeruk lumajang, sirsak, mangga, pir, rambutan dan avokado harganya cederung stabil dan belum ada kenaikan harga.
"Untuk harga salak saat ini Rp15.000 per kilogramnya, apel hijau Rp25.000/kg, jeruk kintamani Rp15.000/kg, jeruk Lumajang Rp25.000/kg, sirsak Rp12.000, mangga Rp20.000/kg, rambutan 15.000/kg dan avokado Rp12.000/kg," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Wayan Agustini, seorang pedagang di Pasar Badung, Bali. Dia mengatakan harga apel merah sudah mengalami kenaikan sejak Sabtu (6/2) lalu, akibat menipisnya stok di agen distributor.
"Kenaikan harga apel merah saat ini, karena pengiriman dari Jawa terhambat sehingga pemasok buah tersebut menaikkan harganya," ujarnya.
Ia mengatakan, harga apel merah saat ini kisaran Rp49.000/kg hingga Rp51.000/kg yang sebelum Hari Raya Galungan harganya masih stabil kisaran Rp31.000/kg.
Untuk permintaan konsumen akan buah apel itu, kata dia, tidak terlalu ramai seperti Hari Raya Galungan sebelumnya, karena banyaknya pesaing buah yang memberikan harga bervariasi.
Selain menjual buah apel merah, dia juga menjual buah-buah lainnya yakni jeruk mandarin, jeruk lumajang, pir hijau, apel fuji, apel hijau, mangga harum manis, anggur merah, anggur hijau, lemon, sirsak, avokado, pisang, rambutan, salak pondok dan sawo.
"Harga buah selain apel merah masih cenderung stabil, sehingga permintaan buah tersebut masih banyak diburu konsumen," ujarnya.
0 Response to "Jelang Galungan, harga apel merah melonjak"
Posting Komentar