Rabu, 10 Februari 2016 07:03
Niat Riki Agung Prasetio (24), sopir Toyota
Fortuner, menuju Ciledug berakhir tragis. Kendaraan yang dikemudikannya
menabrak sepeda motor yang ditumpangi pasangan suami istri Zulkahfi
Rahman dan istrinya Nuraini. Saat itu, Riki sedang membawa delapan orang
temannya di dalam mobil.
Akibat kecelakaan itu, empat orang meregang nyawa.
Usai tabrakan, kendaraan yang dikemudikan Riki langsung terguling berkali-kali. Kendaraannya sempat menyenggol pohon dan mematahkan rambu lalu lintas yang terletak di bantaran kali, sebelum kembali ke badan jalan.
Zulkahfi, yang juga pengemudi GO-JEK, tewas ditempat bersama Nuraini. Hal yang sama juga terjadi pada dua rekan Riki, Tatang Supriana dan Evi. Kecelakaan itu juga melukai tiga orang lainnya, yakni Purnomo, Wahyu Hani Purwoko, dan Wahyu Aditia.
Keempat jasad yang tewas langsung dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo (RSCM), sedangkan korban luka dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat. Beberapa jam kemudian, Riki selaku pengemudi ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
Dari hasil pemeriksaan kepolisian, Riki mengaku bersama delapan penumpangnya sempat dugem di lokalisasi Kalijodo, Jakarta Barat. Mereka sempat karaoke dan memesan 10 botol bir untuk dikonsumsi. Pengakuan itu membuat polisi menduga Riki dalam keadaan mabuk saat membawa kendaraannya.
"Dia mengaku dari Kalijodo. Namun, kita belum tahu apakah benar (di bawah pengaruh alkohol). Makanya kita tunggu ya hasilnya di RSUD Cengkareng," terang Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Heri Ompusunggu saat dihubungi, Senin (8/2) lalu.
Kok bisa orang punya mobil Fortuner main ke lokalisasi kelas teri?
Akibat kecelakaan itu, empat orang meregang nyawa.
Usai tabrakan, kendaraan yang dikemudikan Riki langsung terguling berkali-kali. Kendaraannya sempat menyenggol pohon dan mematahkan rambu lalu lintas yang terletak di bantaran kali, sebelum kembali ke badan jalan.
Zulkahfi, yang juga pengemudi GO-JEK, tewas ditempat bersama Nuraini. Hal yang sama juga terjadi pada dua rekan Riki, Tatang Supriana dan Evi. Kecelakaan itu juga melukai tiga orang lainnya, yakni Purnomo, Wahyu Hani Purwoko, dan Wahyu Aditia.
Keempat jasad yang tewas langsung dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo (RSCM), sedangkan korban luka dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat. Beberapa jam kemudian, Riki selaku pengemudi ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
Dari hasil pemeriksaan kepolisian, Riki mengaku bersama delapan penumpangnya sempat dugem di lokalisasi Kalijodo, Jakarta Barat. Mereka sempat karaoke dan memesan 10 botol bir untuk dikonsumsi. Pengakuan itu membuat polisi menduga Riki dalam keadaan mabuk saat membawa kendaraannya.
"Dia mengaku dari Kalijodo. Namun, kita belum tahu apakah benar (di bawah pengaruh alkohol). Makanya kita tunggu ya hasilnya di RSUD Cengkareng," terang Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Heri Ompusunggu saat dihubungi, Senin (8/2) lalu.
Kok bisa orang punya mobil Fortuner main ke lokalisasi kelas teri?
0 Response to "Teka-teki sopir Fortuner, bawa mobil mewah ke lokalisasi kelas teri"
Posting Komentar