– Sayyid
Husein Al Musawi adalah seorang Pendeta besar Syiah di kota Najaf,
sebuah kawasan Syiah terbesar di Irak, sekaligus di dunia. Namun,
keturunan ahlul bait ini kemudian keluar dari agama Syiah setelah
melakukan pengembaraan spiritual dan membandingkan ajaran Syiah dengan
ajaran Islam yang benar. Salah satunya, tentang nikah mut’ah.
Nikah
mut’ah merupakan salah satu ajaran Syiah. Yakni seorang laki-laki
menikahi perempuan, berapapun jumlahnya, untuk sementara dengan membayar
uang kontrak nikah dengan jumlah tertentu. Nikah mut’ah ini diyakini
memiliki banyak keutamaan dan tidak membutuhkan wali.
Salah
satu dampak buruk nikah mut’ah adalah lahirnya anak-anak tanpa mereka
mengetahui siapa ayahnya. Hingga kemudian setelah mereka besar, mereka
melakukan mut’ah, ternyata dengan ayahnya sendiri.
Di dalam bukunya Lillahi, Tsumma li Tarikh yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul Mengapa Saya Keluar dari Syiah, Sayyid Husein Al Musawi menuliskan pertemuannya dengan seorang perempuan yang mengadukan nasibnya.
“Dua
puluh tahun yang lalu, saya dimut’ah oleh Sayyid Husain Shadr (salah
seorang tokoh Syiah, red),” adu perempuan itu, “Setelah puas, dia
menceraikan saya.”
“Setelah berlalu
beberapa waktu saya dikaruniai seorang anak perempuan,” lanjutnya sambil
bersumpah bahwa itu adalah anak Sayyid Husain Shadr karena dalam waktu
itu ia tidak bermut’ah kecuali dengannya.
Anak
itu kemudian tumbuh menjadi gadis yang cantik dan siap menikah. Tetapi
betapa kagetnya sang ibu, anak gadisnya tiba-tiba hamil. Ketika ditanya,
gadis cantiknya ini mengaku bahwa ia dimut’ah oleh Sayyid Husain Shadr.
Sang ibu semakin tercengang, bercampur marah. Dulu ia telah dimut’ah
oleh tokoh Syiah itu dan ditinggalkan begitu saja, kini anaknya dimut’ah
oleh orang yang sama.
“Sesungguhnya
kejadian in sering terjadi,” tulis Sayyid Husein Al Musawi, “Salah
seorang dari mereka melakukan mut’ah dengan seorang gadis, yang di
kemudian hari diketahui bahwa ia adalah saudarinya dari hasil nikah
mut’ah. Sebagian mereka juga melakukan mut’ah dengan istri bapaknya. Di
Iran, kejadian seperti ini tak terhitung jumlahnya.”
Diolah dari situs Bersamadakwah
Red: Randy/antiliberalnews.com
(nahimunkar.com)
0 Response to "Mantan Pendeta Syiah: Di Iran, Banyak Pengikut Syiah Nikah Mut’ah dengan Anaknya Sendiri"
Posting Komentar