“Dalam pengertian rekayasa semua yang menyiapkan Polri tidak, tapi membiarkan adanya rencana, adanya upaya yang mungkin terjadi. Kalau ada orang tahu tapi membiarkan, itu bisa juga disebut rekayasa,” jelas Abduh saat menjadi pembicara pada diskusi “Kejanggalan Dalam Peristiwa dan Penanganan Bom Sarinah” di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016) sore.
Umar abduh sendiri, menganggap tangan yang berada di belakang aksi teror itu adalah kelompok dari Amman Abdurrahman yang saat ini berada di Lapas Nusa Kambangan.
Meski berada di Lapas, menurut Abduh, Amman Abdurahman tetap bisa leluasa untuk menyusun rencana penyerangan. Dan hal ini lagi-lagi menurut Abduh sudah diketahui betul oleh pihak kepolisian.
“Tadi kan sudah jelas, inikan kelompoknya Amman Abdurrahman, dia itu bebas meski di Nusa Kambangan. Bisa memegang handphone, bisa bikin blog, bisa berceramah dan menggelar pengajian online. Nah seperti itu apa kerja BNPT, apa kerja Densus itu?” kata Abduh yang juga mantan terpidana terorisme ini.
Selain itu, dia juga membantah tudingan beberapa pihak yang menganggap bahwa serangan Sarinah adalah serangan yang berasal dari ISIS dan kelompok Bahrun Naim.
“Kalau ISIS itu yang turun, pasukan ISIS, pasti korbannya banyak dan sasarannya jelas.
Amman Abdurrahman tidak ada kaitannya dengan Bahru Naim, hanya kalau bantahan dari pihak Bahrun Naim bahwa bukan kelompok dia yang menyerang itu memang ada. Tapi kita ga tahu, ini belum dibuktikan,” ujar Abduh. (Voa-Islam)
0 Response to "Mantan Terpidana Terorisme Ini Sebut Serangan Sarinah Rekayasa Polisi"
Posting Komentar