Selasa, 16 Februari 2016 / 22:11 WIB
PEKANBARU. Maskapai Xpress Air berencana
melakukan ekspansi pembukaan rute baru Pekanbaru-Malaka pergi pulang
empat kali dalam sepekan. Pembukaan rute tersebut untuk menyasar pasar
wisata kesehatan di negeri jiran Malaysia.
"Kalau pasarnya sudah jelas yakni sekitar 75% bagi mereka yang ingin berobat di Malaka, sedangkan 25% bagi kalangan bisnis dan lain-lain," kata Kepala Stasiun Xpress Air Pekanbaru, Rizon Jayadi di Pekanbaru, Selasa (16/2).
Dia menjelaskan, maskapai tersebut akan mengoperasikan pesawat kecil jenis Dornier tipe 328-800 kapasitas 32 kursi penumpang dengan harga dibuka mulai dari Rp600 ribu per orang.
Saat ini Xpress Air sedang mengurus berbagai perizinan termasuk slot time atau waktu kedatangan dan waktu keberangkatan pesawat baik dari bandara asal di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan bandara tujuan Lapangan Terbang Antarabangsa Melaka.
Rizon mengatakan, pihaknya tertarik membuka rute internasional tersebut dikarenakan maraknya warga di Riau pergi berobat ke negeri jiran tersebut. "Kami buka rute itu karena ingin berikan pelayanan terbaik dan jadi alternatif transportasi udara," ucapnya.
Maskapai Lion group yakni Malindo Air telah duluan layani penerbangan rute Malaka-Pekanbaru pergi pulang dengan frekuensi terbang lima kali dalam sepekan pada pukul 12.50 WIB.
"Kami tidak khawatir, walau kompetitor lebih dulu dengan menggunakan pesawat jenis ATR 72-500 kapasitas 70 kursi. Xpress Air tetap optimis dengan layanan yang dimiliki dan harga tiket yang kompetitif. Jadi kenapa takut untuk bersaing merebut hati konsumen," tegasnya.
Pejabat Ketua Menteri Melaka Datuk Seri Idris bin Haron saat mempromosikan Negeri Melaka, Malaysia selama satu hari di Pekanbaru tahun 2015 menyebut, pada 2014 wisatawan Indonesia berkunjung ke Melaka berjumlah 250.536 orang.
"Sedangkan tahun 2015 hingga Juni, jumlah wisatawan Indonesia ke Melaka sudah meningkat yakni 250.475 orang termasuk berwisata kesehatan," ucapnya.
Ia membeberkan, pengurangan frekuensi terbang itu telah dilakukan pihaknya terhitung sejak tanggal 24 Januari 2016 atau satu bulan lebih setelah secara resmi Xpress Air beroperasi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Jumat 18 Desember 2015.
Kehadiran maskapai Xpress Air di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ditandai dengan menghidupkan rute domestik Palembang-Pekanbaru pergi pulang dan Pekanbaru-Tanjung Pinang pergi pulang tanggal 18 Desember 2015.
Kedua rute itu memiliki frekuensi terbang satu kali sehari, terhitung 24 Januari 2016 atau setelah satu bulan lebih mengoperasikan rute tersebut menggunakan pesawat kecil Dornier 328-800 kapasitas 32 kursi berkurang menjadi empat kali dalam sepekan.
"Kalau pasarnya sudah jelas yakni sekitar 75% bagi mereka yang ingin berobat di Malaka, sedangkan 25% bagi kalangan bisnis dan lain-lain," kata Kepala Stasiun Xpress Air Pekanbaru, Rizon Jayadi di Pekanbaru, Selasa (16/2).
Dia menjelaskan, maskapai tersebut akan mengoperasikan pesawat kecil jenis Dornier tipe 328-800 kapasitas 32 kursi penumpang dengan harga dibuka mulai dari Rp600 ribu per orang.
Saat ini Xpress Air sedang mengurus berbagai perizinan termasuk slot time atau waktu kedatangan dan waktu keberangkatan pesawat baik dari bandara asal di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan bandara tujuan Lapangan Terbang Antarabangsa Melaka.
Rizon mengatakan, pihaknya tertarik membuka rute internasional tersebut dikarenakan maraknya warga di Riau pergi berobat ke negeri jiran tersebut. "Kami buka rute itu karena ingin berikan pelayanan terbaik dan jadi alternatif transportasi udara," ucapnya.
Maskapai Lion group yakni Malindo Air telah duluan layani penerbangan rute Malaka-Pekanbaru pergi pulang dengan frekuensi terbang lima kali dalam sepekan pada pukul 12.50 WIB.
"Kami tidak khawatir, walau kompetitor lebih dulu dengan menggunakan pesawat jenis ATR 72-500 kapasitas 70 kursi. Xpress Air tetap optimis dengan layanan yang dimiliki dan harga tiket yang kompetitif. Jadi kenapa takut untuk bersaing merebut hati konsumen," tegasnya.
Pejabat Ketua Menteri Melaka Datuk Seri Idris bin Haron saat mempromosikan Negeri Melaka, Malaysia selama satu hari di Pekanbaru tahun 2015 menyebut, pada 2014 wisatawan Indonesia berkunjung ke Melaka berjumlah 250.536 orang.
"Sedangkan tahun 2015 hingga Juni, jumlah wisatawan Indonesia ke Melaka sudah meningkat yakni 250.475 orang termasuk berwisata kesehatan," ucapnya.
Ia membeberkan, pengurangan frekuensi terbang itu telah dilakukan pihaknya terhitung sejak tanggal 24 Januari 2016 atau satu bulan lebih setelah secara resmi Xpress Air beroperasi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Jumat 18 Desember 2015.
Kehadiran maskapai Xpress Air di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ditandai dengan menghidupkan rute domestik Palembang-Pekanbaru pergi pulang dan Pekanbaru-Tanjung Pinang pergi pulang tanggal 18 Desember 2015.
Kedua rute itu memiliki frekuensi terbang satu kali sehari, terhitung 24 Januari 2016 atau setelah satu bulan lebih mengoperasikan rute tersebut menggunakan pesawat kecil Dornier 328-800 kapasitas 32 kursi berkurang menjadi empat kali dalam sepekan.
0 Response to "Xpress Air akan buka rute Pekanbaru-Malaka"
Posting Komentar