Seorang Ustadz Tantang "MUBAHALAH" Para Pendukung LGBT Ulil Misrawi Musdah Dkk


Seorang ustadz dari Bantul, Budi Nurastowo Bintriman menantang melakukan "MUBAHALAH" para pendukung LGBT yang memelintir ayat-ayat Al-Quran.

"Untuk para pendukung LGBT semacam Nusron Wahid, Ulil Absar Abdala, Misrowi, Musdah Mulia, dan lainnya, yang suka memelintir ayat-ayat Al-Qur'an, mari kita bermubahalah saja. Saya tunggu jawaban..." tulis ustadz Budi Nurastowo, Senin (22/2/2016).

Tantangan Mubahalah ustadz Budi Nurastowo ini disampaikan dan ditulisnya di kolom komentar  yang membahas soal LGBT.

Apa itu Mubahalah?

Mubahalah adalah saling mendoakan agar laknat/hukuman Allah SWT dijatuhkan atas orang yang berdusta di antara mereka yang berselisih. Syariat mubahalah bertujuan untuk membuktikan kebenaran dan mematahkan kebatilan bagi mereka yang keras kepala dan tetap bertahan pada kebatilan meskipun sudah jelas bagi mereka kebenaran dan argumen-argumennya.

Dalam kitab Zad al-ma'ad, Ibnu al-Qayyim menjelaskan, mubahalah disunahkan ketika beragumentasi dan berdebat dengan kelompok batil atau orang-orang sesat. Apabila mereka tetap tidak mau kembali kepada kebenaran dan tetap keras kepala meskipun sudah dijelaskan tentang kebenaran dan hujah-hujahnya.

Dalil Mubahalah

فَقُلۡ تَعَالَوۡاْ نَدۡعُ أَبۡنَآءَنَا وَأَبۡنَآءَكُمۡ وَنِسَآءَنَا وَنِسَآءَكُمۡ وَأَنفُسَنَا وَأَنفُسَكُمۡ ثُمَّ نَبۡتَہِلۡ فَنَجۡعَل لَّعۡنَتَ ٱللَّهِ عَلَى ٱلۡڪَـٰذِبِينَ

Maka katakanlah: "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta." (QS. Ali Imran: 61).

Kisah Mubahalah

Diriwayatkan bahwa para sahabat Nabi SAW, seperti Ibnu Abbas, pernah menantang orang yang berselisih pendapat dengannya dalam suatu masalah untuk ber-mubahalah. Imam al-Auza'i, Imam Ibnu Taimiyyah, dan Ibnu Hajar juga pernah ber-mubahalah.

Tahukah anda, ternyata Mirza Ghulam Ahmad (Nabi palsu pendiri Ahmadiyah) mati di WC dalam kondisi yang mengenaskan, mayatnya berbau busuk, hingga semua orang menjauh darinya. Mirza Ghulam Ahmad mati setelah Mubahalah.

Diriwayatkan, Syaikh Tsanaullah al-Amaritsari berdebat dengan Ghulam Ahmad. Setelah Ghulam Ahmad berada di posisi kalah, akhirnya debat dipungkasi dengan Mubahalah. Syaikh mengatakan,

غلام أحمد من كان على الباطل أماته الله قبل الصادق منهما

"Wahai Ghulam Ahmad, siapa diantara kita berada di atas kebatilan, maka Allah akan segera mematikan sebelum orang yang jujur (lawan debatnya) mati."

Apa hasil Mubahalah? Ghulam Ahmad mati duluan dengan cara mengenaskan. Mati di WC, terserang penyakit kolera, dan banyak orang menjauh darinya, karena tubuhnya mengeluarkan bau yang sagat tidak sedap. Sementara Syaikh Tsanaullah hidup hingga 40 tahun lagi. (al-Qodiyaniyah, Ihsan Ilahi Dzahir, hal. 154) (link: https://konsultasisyariah.com/23525-apa-itu-mubahalah.html)

Mubahalah Ulil dkk

Apakah Ulil cs para pendukung LGBT berani menerima tantangan Mubahalah yang disampaikan ustadz Budi Nurastowo?


Jawaban tantangan MUBAHALAH ini bisa disampaikan melalui laman Facebook ustadz Budi Nurastowo Bintriman (https://www.facebook.com/budinurastowo.bintriman). Beliau tinggal di Bantul, merupakan salah seorang Pengasuh PP Asy Syifa Muhammadiyah.

0 Response to "Seorang Ustadz Tantang "MUBAHALAH" Para Pendukung LGBT Ulil Misrawi Musdah Dkk"

Posting Komentar