Jumat, 12 Februari 2016
kultwit by @malakmalakmal (Pendiri ITJ):
01. Dlm perjalanan, saya mau ngobrol dikit soal #LGBTpolitics.
02. Sebenernya istilah 'gay politics' lbh lazim. Tapi gay cuma 'G' dlm LGBT. Jadi biar gak mainstream sy pake #LGBTpolitics aja deh.
03. Sederhananya, #LGBTpolitics adalah langkah2 politis yg dilakukan kaum LGBT utk memuluskan langkahnya.
04. Banyak hal yg mesti dilakukan agar LGBT bisa diterima. Karena LGBT ini tdk normal, jelas mayoritas menolak. Maka direkayasa.
05. Dari segi bahasa, misalnya, digunakan istilah yg makin 'ramah'.
06. Dulu, kaum homo laki2 biasa disebut "sodomite". Google it! It means a person who practice anal sex.
07. Meraka disebut "sodomite" karena melakukan sodomi. Simpel, to the point. Tentu orang normal jijik membayangkannya.
08. Kemudian, "sodomite" diganti "homosexual". Tiba2 konotasi negatif berkurang, menjadi netral.
09. Knp netral? Sebab istilah "homosexual" seolah2 kategori lain di luar "heterosexual". Beda, tapi seolah sama2 valid.
10. Sekarang, berubah lagi jadi "gay". Check ur dictionary! Arti "gay" awalnya adalah "gembira"!
11. Dari istilah yg konotasi negatifnya sangat kental, diubah jadi netral, dan sekarang jadi positif. Bukan sulap, bukan sihir!
12. Cara lain adalah lewat jalur akademis. Di sini, pseudosains (sains jadi-jadian) jadi panglimanya.
13. Dibikin deh teori bahwa orang jd LGBT karena genetis, jadi gak bisa disalahin.
14. Gimana kalo orang jadi pemarah karena faktor genetis? Gak perlu disalahin jg? LOL.
15. Teori gen LGBT sebenarnya sama sekali tidak terbukti. Teman sy @iwan_ideas sdh lama mengulasnya (link: https://t.co/D7og55u7BV)
16. Selain di bidang kedokteran, pseudosains juga disusupkan ke wilayah ilmu psikologi.
17. Saya gak akan bahas teori2 psikologi. Hanya mau berbagi pengalaman yg disampaikan Prof. Malik Badri beberapa tahun silam.
18. Prof. Malik Badri adalah pakar psikologi Islam asal Sudan. Tapi beliau mengajar di Malaysia juga. Sudah kemana2.
19. Sebagai cendekiawan Muslim, ia percaya LGBT adalah penyimpangan. Bisa ditularkan, bisa juga disembuhkan!
20. Beberapa tahun silam, Prof. Malik Badri memberi kuliah terbuka di pascasarjana UIKA, Bogor. Alhamdulillaah saya hadir.
21. Saat itu, beliau menceritakan pengalamannya mengobati para penderita LGBT.
22. Banyak pasiennya alami kemajuan, bahkan sembuh. Tapi apa dinyana? Ternyata beliau dibully habis-habisan!
23. Siapa yg ngebully Prof. Malik Badri? Sesama psikolog!!!
24. Mengapa? Well, menurut pakem psikologi yg berlaku di dunia sekarang, LGBT bukan penyakit. Maka tdk perlu disembuhkan.
25. Bagaimana dengan mereka yg ingin sembuh? Kan Prof. Malik hanya membantu? Pokoknya salah! LGBT harus dibenarkan. Titik!
26. Kalau sudah begini ya sudah politik namanya. Bukan sains lagi. Ya itulah #LGBTpolitics. Fair? Of course not!
27. Para pelaku LGBT selalu cari pembenaran dengan bersikap seperti korban. Seolah2 mrk ditindas melulu.
28. Padahal ketika #LGBTpolitics di atas angin, mereka tindas semua yg tidak sepaham dengannya.
29. Ini bukan masalah menerima perbedaan. Masalahnya, dgn menganggap LGBT itu normal, akan timbul masalah2 fundamental.
30. Lagi2 mas @iwan_ideas telah duluan mengulasnya. Silakan dibaca di https://t.co/l5Kg0iwzm0 ….Cek jg bagian keduanya!
31. Soal penindasan #LGBTpolitics, saya baru saja mengalaminya. Banyak yg sdh tahu, kan?
32. Semua berawal dari pemuatan gambar ini di fanpage FB saya.
33. Karena memposting gambar tadi, saya diblokir oleh FB selama 24 jam.
34. Mari kita baca secara seksama. Adakah kebencian thd pelaku LGBT dlm kalimat di gambar ini?
35. Kalimatnya justru simpatik, krn meminta negara MEMBANTU pelaku LGBT. Membantu supaya sembuh!
36. Apakah kalau kita anggap LGBT itu penyakit, berarti kita benci? Pffft... Ini faktanya, bro... (lihat gbr)
37. Soal bohongnya 'simpati' para pendukung LGBT, itu rahasia umum. Para dokter paling tau. (Baca: https://t.co/xnw8H7WPeT)
38. Kembali ke gambar ini. Isinya adalah opini pribadi. Kenapa tidak ada kebebasan berpendapat?
39. Kenyataannya, Islam melarang LGBT. Apa umat Muslim harus bungkam semua? Mana kebebasan?
40. Ya ada sih org2 bodoh (lihat gbr) yg berusaha mengarang bebas soal Islam. Tapi yg kayak gitu berapa banyak sih?
41. Kalo org (JIL) boleh mengarang bebas demi mendukung LGBT, kenapa yg kontra LGBT gak boleh nyatakan sikap?
42. Sikap alerginya FB thd gambar ini jelas2 akibat gerilya #LGBTpolitics.
43. Banyak teman sy yg pasang gbr ini di FB sbg dukungan. Semua postingan itu lenyap. Coba deh!
44. Pagi ini, saya baru menyadari bahwa ternyata FB memblokir saya lagi. LAGI! #LGBTpolitics
45. Pemblokiran kali ini lebih memalukan lagi. Lihat sendiri.
46. Saya diblokir krn memposting link berita ttg pemblokiran saya tempo hari. LOL. Udah kayak penguasa diktator aja.
47. Jadi, FB tdk ingin dunia tahu bhw FB telah memblokir saya, gitu? That's pathetic!
48. Bukan hanya saya harus menerima pemblokiran, saya juga tidak boleh menceritakannya? Gak bisa lebih zionis lagi?
49. Kali ini, pemblokirannya 3 hari.
50. Jadi, jangan anggap wacana LGBT ini akan didiskusikan secara fair. Nggak akan terjadi.
51. Sejak awal mereka sudah siap utk berbuat curang. Melawan agama, ya harus curang. Mo gmn lagi?
52. Semua manusia tau fitrahnya. Semua tau LGBT melanggar fitrah. Kalau tdk dgn kebohongan, bgmn memenangkannya?
53. LGBT yg jelas keji saja mau mrk halalkan. Sdh pasti mrk siap halalkan segala cara.
54. Kita tak boleh berhenti. Jgn sampai kita diam, atau anak-cucu kita akan menjadi mangsa!
55. Semoga Allah lindungi umat ini dari LGBT dan penyimpangan lainnya. Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin...
___
*dirangkum dari twit @malakmalakmal, Kamis (11/2/2016)
0 Response to ""Langkah-langkah Politis Rekayasa Kaum LGBT Agar Bisa Diterima" by @malakmalakmal"
Posting Komentar