21 february 2016
“Indonesia telah jadi negara gagal adalah fakta,
bukan isapan jempol belaka. Indonesia adalah negara bangsa besar seluas
benua Eropa, kaya raya, dan strategis yang seharusnya mampu mewujudkan
masyarakat adil dan makmur, serta sejajar bahkan unggul dengan bangsa
asing manapun didunia sebagaimana cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945.
Namun kenyataannya sungguh sangat paradoks, Indonesia jadi miskin,
kerdil, terbelakang, tak miliki harga diri dan martabat dimata bangsa
asing bahkan kini sudah tidak berdaulat lagi, terjajah kembali oleh
bangsa asing. Lebih dari 80% aset ekonomi dan kekayaan alam Indonesia
sudah lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi dikuasai asing. Demikian pula,
sistem informasi dan komunikasi, lembaga perbankan atau keuangan, dan
sistem transportasi.
Sungguh sangat naif para elit negeri ini dalam mengelola bangsa negara.
Hanya kedepankan kepentingan diri sendiri dan golongan, serta lacurkan
diri ke bangsa asing dengan mengorbankan rakyat, bangsa dan negara
Indonesia. Kondisi ini harus segera dihentikan sebelum Indonesia hancur
berantakan bahkan NKRI segera bubar tinggal nama dalam sejarah peradaban
dunia sebagaimana pernah dialami Sriwijaya abad VII dan Majapahit abad
XIV”, tegas Ketua Umum DPP APKLI dr. Ali Mahsun, M. Biomed di Jakarta
Senen 4/1/2016
Tanpa intervensi Negara RI, dalam hal ini rezim Jokowi-JK maka MEA
segera menjelma jadi Neo-VOC. Adalah sungguh sangat naif dan
mengabaikan amanah konstitusi Negara RI, serta apa maksud dibalik
pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa pemerintah RI tidak
akan melindungi ekonomi rakyat menghadapi MEA pada pembukaan Kongres XX
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Jakarta pada 12 Desember 2015.
Untuk itu, apapun resikonya, APKLI tegas menolak MEA dan melawan segala
bentuk penjajahan ekonomi rakyat era rezim JokowiJK. Hal tersebut telah
ditetapkan dalam Rapimnas III APKLI di Mataram NTB tanggal 18-20
Desember 2015, ujar Ali dokter ahli kekebalan tubuh yang juga Ketua Umum
Presidium Sekber INDONESIA BERDAULAT.
Indonesia hancur dan bubar tidak boleh terjadi. Tak ada kata lain
kecuali segera selamatkan Indonesia sebagai Negara Bangsa yang merdeka
dan berdaulat. Hanya rakyat, pemuda dan mahasiswa yang mampu
menyelamatkan Indonesia. Dan satu-satunya jalan hanyalah melalui
revolusi Indonesia karena segenap perangkat tata kelola Indonesia
(eksekutif, legislatif dan yudikatif) sudah dilumpuhkan kepentingan
penjajahan asing.
Tak perlu takut atau alergi dengan revolusi. Tiidak selalu harus
berdarah-darah, sudah banyak preseden revolusi damai di dunia, pungkas
Ali Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995 – 1998. [citizenjurnalism]
0 Response to " Revolusi Tak Terhindarkan untuk Selamatkan Indonesia"
Posting Komentar