Selasa, 02 Februari 2016 17:47 WIB
- Pabrik elektronik asal Jepang, Panasonic dan Toshiba di Indonesia tutup. Penutupan ini ditengarai dampak dari tersingkirnya Jepang dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said
Iqbal mengatakan menduga hengkangnya dua pabrik raksasa asal Jepang itu
karena menangnya Tiongkok dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Kita bukan anti Tiongkok, tapi melihat data yang
ditemukan di lapangan, bahwa investasi ini membawa efek negatif bagi
para buruh," katanya dalam acara konferensi pers KSPI, di Hotel Mega,
Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (2/2).
Ia menambahkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang
dibiayai empat BUMN dan pinjaman dari Tiongkok akan mempekerjakan
tenaga-tenaga dari Tiongkok.
Pastinya mereka akan membawa banyak tenaga kerja
terampilnya asal mereka dan serapan tenaga kerja buruh asal indonesia
sedikit yang dilibatkan," ujar Said menambahkan.
Said mengungkapkan, pihaknya sempat bertemu dengan
Gubernur Banten Rano Karno sendiri membenarkan bahwa di Pulogadung dan
Padeglang, Banten sudah 30.000 pekerja asal Tiongkok masuk.
"Sedangkan di Sulawesi Tengah pembangunan proyek mercusuar
saja banyak melibatkan tenaga kerja asal tiongkok. Seharusnya
proyek-proyek mercusuar ini harus melibatkan tenaga kerja asal
Tiongkok," tegasnya.
Sebelumnya, pabrik Toshiba di Cikarang, Bekasi dan
Panasonic di Pasuruan, Jawa Timur dan Cikarang tutup. Dampaknya,
sebanyak 2.500 karyawan kedua perusahaan tersebut mengalami Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK)
0 Response to "Said Iqbal: Penutupan Panasonic dan Toshiba Diduga Terkait Kereta Cepat Jakarta-Bandung"
Posting Komentar